Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada 2008, pemerintah fokus kepada stabilisasi harga pangan akibat harga komoditas yang melonjak tinggi
BACA JUGA: The Fed Kian Ofensif
Pada 2009 nanti, perekonomian akan tertekan oleh krisis keuangan global."Kami mengusulkan dengan dana yang sama, wording-nya digunakan untuk sektor-sektor tertentu di dalam rangka penanggulangan dampak perlambatan ekonomi global dan pemulihan sektor riil, atau disebut counter cyclical measure," kata Menkeu usai Rapat Paripurna DPR yang mengesahkan RUU APBN 2009 menjadi Undang-Undang, Kamis (30/10)
Dengan demikian usulan pemerintah tentang insentif PPN bagi stabilisasi pangan, diubah menjadi penanggulangan perlambatan ekonomi dan pemulihan sektor riil
BACA JUGA: BI Diharap Turunkan BI Rate
Menkeu mengatakan antisipasi harus dilakukan karena akan ada sektor atau komoditas tertentu yang akan mengalami tekanan."Sehingga kami mengusulkan kepada DPR, perlu untuk ada suatu space fiskal untuk pemerintah kalau harus melakukan stabilisasi harga," katanya
Dengan dana ini, lanjut Menkeu, pemerintah akan memiliki cadangan fiskal jika ada sektor yang diperkirakan mengalami kesulitan yang hebat dalam situasi transisi 2009
BACA JUGA: Aksi Pangkas Suku Bunga Kendalikan Rupiah
"Maka pemerintah punya fasilitas untuk intervensi," katanyaKetua Panitia Anggaran DPR Emir Moeis mengatakan kebijakan bagi sektor riil tersebut tak akan terlalu berdampakIni karena ekspor dan impor sudah telanjur melesu"Jadi stimulus fiskal tidak bisa berperan terlalu signifikanDananya juga tidak seberapaTapi paling tidak kita bisa berbuat sesuatu," ujar legislator asal FPDIP itu
Di sisi lain, perubahan postur APBN 2009 membuat anggaran pendidikan turun Rp 16,99 triliun dari usulan semula, yakni dari Rp 224,4 triliun menjadi Rp 207,4 triliun pada APBN 2009Namun, rasionya terhadap total APBN tetap 20 persen.(sof/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Total Aset Bisnis TNI Rp 3,4 T
Redaktur : Tim Redaksi