Pemerintah Didesak Musnahkan Produk Impor Ilegal

Senin, 21 Maret 2011 – 21:49 WIB

JAKARTA -- Komisi IV DPR RI mendesak pemerintah untuk memusnahkan produk impor ilegal di pelabuhan maupun bandaraHal ini sesuai aturan perundang-undangan, di mana jika tiga hari produk impor tidak dilengkapi dokumennya maupun media pembawanya, harus dire-ekspor atau dimusnahkan.

"Tunggu apa lagi

BACA JUGA: Daging Impor Dominasi Pasar Lokal

Kenapa Ditjen Bea dan Cukai maupun Kementan tidak melakukan re-ekspor saja
Atau kalau perlu dimusnahkan saja itu daging dan jeroan sapi impor ilegalnya," tegas Rosyid, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat dalam rapat dengar pendapat dengan pejabat eselon I Kementan dan Dirjen Bea Cukai Kemenkeu membahas masalah impor sapi ilegal, Senin (21/3).

Sebagai partai pendukung pemerintah, menurut Rosyid, bukan berarti setiap kebijakan harus didukung

BACA JUGA: Pemerintah Klaim Impor Sapi Selamatkan Peternak

Dia mencontohkan nangkringnya ratusan container di Pelabuhan Tanjung Priuk hingga berbulan-bulan
"Kata Dirjen Bea dan Cukai, masa nginap container di pelabuhan atau bandara hanya tiga hari

BACA JUGA: Krisis Libya Belum Pengaruhi Investasi

Ini sudah dua bulan kok tidak dikembalikan atau dimusnahkan saja," ujarnya.

Senada hal itu, Anton Sihombing, dari Fraksi Partai Golkar menantang pemerintah untuk melakukan re-ekspor produk sapi ilegal ke negara asalnyaDengan membiarkan produk ilegal tersebut tanpa tindakan tegas pemerintah, akan memancing kemarahan masyarakat"Mereka pasti bilang kalau DPR yang memberi kelonggaran pada pemerintah sehingga tidak mengambil tindakan tegas pada importir tak jelas itu," sebutnya.

Selain meminta pemerintah segera melakukan re-eskpor maupun pemusnahan, Anton mengimbau agar setiap daging impor yang masuk ke Indonesia harus ada surat izin resmi dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan"Sapi bakalan atau dagingnya harus dicantumkan izin Dirjen PeternakannyaKalau cuma SPP (surat persetujuan pemasukan) sering dimanipulasi," sarannya(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Dunia Ikut Tentukan Opsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler