JAKARTA—Meski krisis politik di Timur Tengah terus menjalar, mulai dari Mesir hingga ke Libya, namun pemerintah Indonesia tetap mengklaim belum berpengaruh negatif pada investasi ke tanah air.
Utusan khusus Pemerintah Indonesia untuk kawasan Timur Tengah, Alwi Shihab pada wartawan di Jakarta, Senin (21/3) mengatakan, meski Libya merupakan negara penghasil minyak, namun secara investasi belum berpengaruh pada tanah air
‘’Tidak banyak investasi yang ke Indonesia
BACA JUGA: Bank Dunia Ikut Tentukan Opsi
Kalaupun ada, hanya sedikit-sedikitPerihal resolusi DK PBB untuk menutup zona terbang di atas Libya, termasuk juga serangan Barat dan sekutunya pada Libya, kata Alwi juga sulit untuk dikritisi
BACA JUGA: Redenominasi Tak Masuk RUU Mata Uang
Karena persetujuan yang diambil, lanjutnya, juga melibatkan negara-negara liga Arab.‘’Sulit kalau dikatakan ini tidak sesuai dengan aspirasi
BACA JUGA: Pusat Gandeng Pemda Demi Genjot Program pro Rakyat
Meskipun di Liga Arab itu bukan cuma negara Islam,’’ kata Alwi.Mantan Menteri Luar Negeri pada era Gus Dur ini pun menilai, pecahnya perang saudara termasuk serangan barat dan sekutu atas Libya, merupakan buah keras kepala pimpinan otoriter Libya, Moammar Khadafi.
‘’Harusnya krisis ini bisa melalui dialogTapi karena tidak bisa dialog dan Khadafi keras, makanya seperti ini yang terjadi,’’ kata Alwi.
Sebaiknya kata Alwi, seluruh negara-negara internasional tetap mentaati resolusi DK PBBKeselamatan dan keamanan rakyat sipil Libya yang tak berdosa, tegasnya, hendaknya tetap terjamin.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPS: Maret, Waktu Terbaik Naikkan BBM
Redaktur : Tim Redaksi