jpnn.com, SURABAYA - Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jatim menargetkan bisa membangun 15 ribu rumah subsidi pada tahun ini.
Jumlah itu lebih banyak dibandingkan target pada 2018 yang sebanyak 12 ribu unit.
BACA JUGA: REI Usul Harga Rumah Subsidi Jadi Rp 150 Juta
Ketua Himperra (sebelumnya bernama Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia/Apersi) Jatim Soepratno mengatakan, target sebanyak itu sudah dihitung berdasar izin lokasi yang dimiliki para pengembang. Dia optimistis target tersebut bisa terealisasi.
”Kalau dari sisi lahan, sudah siap. Target tersebut juga mempertimbangkan kebutuhannya yang tinggi,” ujar Soepratno, Minggu (6/1).
BACA JUGA: Nabung untuk KPR Makin Gampang via Aplikasi Ceria
Dari sisi lokasi, rumah subsidi tersebar secara merata di seluruh Jatim, kecuali Surabaya.
Bahkan, untuk Sidoarjo maupun Gresik, pada daerah tertentu masih bisa dikembangkan rumah subsidi.
BACA JUGA: Harga Rumah Subsidi Bisa Naik Jadi Rp 185 Juta
”Seperti di Sidoarjo masih ada, yaitu di kawasan yang berbatasan dengan Mojokerto. Kalau di Gresik yang dekat dengan Lamongan,” jelas Soepratno.
Pihaknya berharap pemerintah segera menetapkan harga rumah subsidi untuk 2019.
Pada 2018, harga rumah tapak untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dipatok Rp 130 juta.
Tahun politik dinilai tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan rumah subsidi.
”Beda dengan rumah komersial yang mungkin agak melambat. Karena itu, penetapan harga harus segera. Mudah-mudahan Februari nanti sudah turun,” kata Soepratno. (res/c17/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... REI Usulkan Kenaikan Harga Rumah Subsidi
Redaktur & Reporter : Ragil