jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menggencarkan pengembangan wisata medis atau medical tourism.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengembangan industri wisata medis nasional adalah melalui program Indonesia Health Tourism Board.
BACA JUGA: Bobby Nasution Mau Bikin Paris Van Sumatra jadi Kota Wisata Medis
"Pengembangan wisata kesehatan menjadi langkah strategis untuk mendorong wisatawan lokal maupun mancanegara agar dapat memanfaatkan faskes yang berkualitas di dalam negeri," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam webinar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bersama Asosiasi HealthTech Indonesia (AHI) bertajuk “Medical Tourism and Travel Medicine”, baru-baru ini.
Sandi menyebutkan tren wisata medis di masa pandemi Covid-19 makin naik daun karena wisatawan yang akan melakukan perjalanan perlu mendapat perawatan guna mengatasi penyakit atau kondisinya.
BACA JUGA: Varian Omicron Sungguh Sadis, Inggris Sampai Krisis Staf Medis
Namun, yang masih menjadi tantangan adalah stigma bahwa pelayanan kesehatan di luar negeri lebih lengkap dan berkualitas. "Itu menjadi alasan banyak orang Indonesia memilih berobat ke rumah sakit di luar negeri dan menjadi tantangan tersendiri dunia kesehatan di Indonesia," ujar Sandiaga Uno.
Dalam industri kepariwisataan, selain medical tourism, tak kalah penting adalah travel medicine atau kesehatan wisata.
BACA JUGA: Sandiaga Pastikan Bakal All Out Garap Wisata Medis, Ini Alasannya
Hal ini seiring dengan dibukanya kembali pariwisata di era pandemi Covid-19 di beberapa negara termasuk Indonesia.
Memeriksakan kondisi kesehatan atau konsultasi dengan dokter merupakan kebutuhan krusial.
Sayangnya, hal ini sering kali diabaikan calon wisatawan, padahal penting bisa berwisata dengan aman dan nyaman.
Konsultasi ke dokter menjadi kebutuhan untuk mendapat masukan apa yang harus dilakukan, apalagi saat melakukan kegiatan yang mengundang risiko.
Tak hanya itu, untuk berwisata atau bepergian ke daerah yang sulit fasilitas kesehatan juga diharuskan melakukan konsultasi kepada dokter.
Direktur Ekonomi Digital Kominfo I Nyoman Adhiarna menyatakan di masa pandemi Covid-19, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami masa sulit. Tenaga kesehatan bisa mendukung pemulihan sektor pariwisata melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
"Caranya dengan memanfaatkan teknologi digital serta peningkatan kompetensi digital," kata Nyoman Adhiarna dalam kesempatan yang sama.
Webinar yang dihadiri 500 lebih tenaga medis ini juga menekankan pembahasan peningkatan kepercayaan terhadap tenaga medis nasional, transformasi digital di sektor medis, peningkatan pelayanan, etika serta branding dan promosi. (esy/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad