Pemerintah Genjot Sektor Migas Sebagai Penghasilan Keuangan Negara

Sabtu, 15 Agustus 2015 – 03:56 WIB
dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2016 sebesar 5,5 persen. Jumlah tersebut lebih kecil dari target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015.

Walau begitu, pemerintah meyakini penerimaan pajak pada 2016 naik 5,1 persen dari target APBNP tahun 2015.‎

BACA JUGA: BBM dan TDL Naik, Pemerintah Bikin Rakyat Tambah Melarat

"Dalam RAPBN 2016, pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp 1.848,1 triliun. Dari jumlah tersebut, penerimaan perpajakan direncanakan sebesar Rp 1.565,8 triliun, naik 5,1 persen dari target APBNP tahun 2015,” ungkap Jokowi dalam pidatonya saat rapat paripurna pembukaan masa sidang DPR di Gedung Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).‎

“Dengan penerimaan perpajakan sebesar itu, maka rasio penerimaan perpajakan terhadap Produk Domestik Bruto tahun 2016 mencapai 13,25 persen," tambah pria asal Solo tersebut.

BACA JUGA: Pemerintah Targetkan Pendapatan Tahun Depan Rp 1.848,1 Triliun

Jokowi menjelaskan, pemerintah juga terus mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari  penerimaan Sumber Daya Alam, terutama dibidang migas. Dari penerimaan SDA tersebut, diperkirakan akan mendominasi Penerimaan Negara Bukan Pajak.

‎Meski demikian, Jokowi mengatakan pencapaian hal tersebut masih menghadapi banyak tantangan seperti harga minyak dunia yang terus bergejolak. (rm)

BACA JUGA: AirNav Gelontorkan Rp 117 Miliar untuk Belanja Peralatan dan Mesin

 

 

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2016 Capai 5,5 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler