Pemerintah Hapus Subsidi Komoditi

Senin, 16 Juni 2008 – 12:35 WIB
JAKARTA - Tahun depan pemerintah berencana menghapus subsidi yang diberikan kepada beberapa komoditi kebutuhan pokok, seperti minyak goreng dan kedelaiNamun begitu, pemerintah berkomitmen tetap memberikan subsidi pembelian beras rakyat miskin (raskin).
     “Program subsidi minyak goreng tahun depan kemungkinan besar tidak diteruskan karena sudah ada BLT (bantuan langsung tunai)

BACA JUGA: Ponsel Tiongkok Perluas Jaringan Purna Jual

Sebetulnya program itu kan diluncurkan untuk sementara,” ujar Menteri Perdagangan, Mari Elka Pengestu
Menurut dia, pemberian subsidi minyak goreng tersebut pada mulanya dikeluarkan untuk mengatasi lonjakan harga minyak dunia yang pada akhirnya juga mengerek harga minyak goreng dalam negeri

BACA JUGA: Honda Dominasi Kelas SUV


     Pemerintah tidak akan melanjutkan program subsidi minyak goreng dan kedelai pada 2009 mengingat BLT untuk kompensasi kenaikan harga BBM masih akan diberikan hingga tahun depan
Sejak Oktober pemerintah telah memberikan subsidi pemebelian minyak goreng sebesar Rp 2500 per liter dengan total alokasi dana sebesar Rp 25 miliar

BACA JUGA: Pungli Batubara Merajalela

Program itu dilanjutkan kembali pada tahun 2008 dengan pola serupa“Kemungkinan tahun depan tercapai (harga) keseimbangan baru,” tukasnya.
     Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) produksi minyak goreng curah maupun kemasan yang dijual di dalam negeriHal itu dilaksanakan untuk mengurangi beban produsen minyak goreng dalam negeri sehingga kenaikan biaya produksi tidak dibebankan ke konsumen“Untuk PPN belum dibahas kelanjutannya, tapi mungkin diteruskanBelum ada kesimpulan kebijakan 2009,” terangnya.
     Mendag mengatakan, program pemberian subsidi kedelai yang diberikan kepada para produsen tahu dan tempe sebesar Rp1.000 per kilogram juga tidak akan dilanjutkan pada tahun depanProgram itu hanya dilaksanakan selama tahun 2008 untuk menahan tingginya harga kedelai imporTahun depan pihaknya memperkirakan harga kedelai tidak akan tinggi lagiPemerintah juga telah membebaskan bea masuk kedelai impor“Bea Masuk tidak ada perubahanHanya subsidi harga yang diperkirakan tidak akan dilanjutkan tahun depan,” lanjutnya.
     Dia mengatakan, pemerintah memang akan mengurangi subsidi pada produk yang dibutuhkan masyarakat, namun begitu subsidi beras untuk rakyat miskin (raskin) tetap akan diberikanSebab, beras merupakan bahan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia “Raskin akan tetap kita teruskan sedangkan program berbasis komoditi itu (minyak goreng dan kedelai) kan sebenarnya hanya kebijakan jangka pendek,” ungkapnya.
     Terkait subsidi pupuk, Mendag mengungkapkan bahwa pemerintah sedang membahas pemberian subsidi pupuk langsung kepada petaniSelama ini subsidi pupuk diberikan tidak langsung kepada petani, yaitu melalui subsidi pada harga gas yang digunakan untuk memproduksi pupuk“Subsidi langsung bagi petani memang lebih tepat dan sudah dibahas cukup lama tapi masalah utamanya adalah bagiaman melaksanakan subsidi ituKita harus identifikasi penerimanya,” jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai Kapitalisasi Saham Unilever Naik 157 Ribu Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler