"Sekarang volume itu bertambah, dari 36,5 juta kiloliter menjadi Rp38,75 kiloliter
BACA JUGA: Hatta: Jangan Khawatir Utang Naik
Kita sudah menghitung dan tidak akan menambah anggaran subsidi karena ada penguatan rupiahDari rakor tersebut, pemerintah juga telah memutuskan akan mengendalikan pertumbuhan kendaraan sekaligus mengendalikan penggunaan bahan bakar kendaraan
BACA JUGA: Mulai 1 Januari 2011, Mobil Dilarang Pakai BBM Subsidi
Bagi kendaraan yang berada di kawasan elit, penyaluran BBM subsidi akan diganti dengan BBM non subsidi seperti Pertamax."Kalau tidak dikendalikan dengan pertumbuhan kendaraan dan kondisi seperti ini, saya kita kelebihan volume BBM subsidi bisa lebih dari 2 juta KL
BACA JUGA: TKI Dapat Kucuran KUR
Makanya tahun depan per Januari sudah harus dilakukan sistem tertutup dan pengawasannya," ungkap Hatta.PT Pertamina pun mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang mampu untuk lebih menggunakan Pertamax daripada PremiumJumlah penjualan Pertamax pun menunjukkan peningkatanPer Oktober 2010, tercatat Pertamina mampu menjual 239 ribu KL Pertamax dan 49 ribu KL Pertamax plus.
Mengantisipasi volume BBM subsidi yang meningkat drastis sebelum waktunya habis, BPH Migas segera akan mengusulkan penambahan kuota BBM subsidi sebanyak 2,5 juta KL atau menjadi 38,59 juta KL dari rencana penyaluran semula 36,5 juta KLAngka usulan tersebut telah diputuskan dalam pertemuan antara Kementrian Keuangan, BPH Migas, Dirjen Migas Kementrian ESDM dan PT Pertamina beberapa waktu lalu.
"Usulan tambahan kuota menjadi 38,59 juta KL ini untuk antisipasi kekurangan BBM subsidi yang diperkirakan habis di awal Desember 2010Jumlah usulan penambahan ini akan kita serahkan kepada DPR,’’ ujar anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Adi Subagyo.
Penambahan kuota volume BBM subsidi kata Adi, bukan berarti menambah anggaranKarena dana penambahan kuota ini diambil dari anggaran BBM subsidi 2010 yang masih ada sisa.
‘’Dari anggaran BBM subsidi yang mencapai Rp88 triliun, masih ada sisa kalau tidak salah sekitar Rp20 triliunIni yang akan digunakanNamun untuk lebih pasti soal anggaran, ada di Kementrian Keuangan,’’ kata Adi.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok BBM Subsidi Cukup 22 Hari
Redaktur : Tim Redaksi