Pemerintah Kaji Kenaikan Harga Rumah Subsidi

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 14:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu, masih terus berdampak pada sektor perumahan. Pasalnya banyak masyarakat yang menunda realisasi kredit pemilikan rumah (KPR)-nya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo, pemerintah meminta para pengembang agar tidak serta merta menaikkan harga jual rumah.

BACA JUGA: Harga Jengkol Ogah Turun

“Kami harap pengembang bisa menekan harga jual rumah dengan mengurangi luas lantai bangunan atau menunda sebagian finishing interior rumahnya," kata Sri Hartoyo dalam keterangan persnya, Sabtu (17/8).

Selain itu, lanjutnya, Kemenpera juga memberikan bantuan instentif prasarana sarana dan utilitas seperti jalan dan saluran air sebesar Rp 4,25 juta per unit rumah subsidi yang dijual.

BACA JUGA: Produksi Susu Naik

Meskipun demikian, pemerintah tetap realistis dalam menyikapi dampak kenaikan harga BBM terhadap harga rumah subsidi. Saat ini, pemerintah masih mengkaji hal tersebut sehingga rencana kebijakan kenaikan harga rumah subsidi dapat sekaligus  meningkatkan kinerja supply maupun demand rumah subsidi.

"Memang sudah banyak asosiasi pengembang yang meminta harga jual rumah dinaikkan. Saat ini pemerintah belum bisa mengabulkannya karena masih menganalisis berapa angka pasnya agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan rumah. Kalau asal dinaikkan saja, kami khawatir jumlah penduduk yang tidak memiliki rumah akan bertambah," bebernya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: RAPBN 2014 Janjikan Ekonomi Lebih Cerah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemasukan APBN 2014 Ditarget Rp 1,6 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler