Pemerintah Kebut Penyelesaian Proyek Jelang IMF-World Bank

Sabtu, 23 Desember 2017 – 03:52 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Foto: istimewa

jpnn.com, BALI - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII terus memacu penyelesaian pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, Bali.

Simpang Tugu Ngurah Rai ini memang kerap mengalami kemacetan karena pertemuan lalu lintas dari empat arah.

BACA JUGA: Fitch Naikkan Peringkat Surat Utang Indonesia Jadi BBB

Yakni, akses dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, akses Tol Bali Mandara, dan akses dari Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengajak Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat progres pekerjaan underpass tersebut, Jumat (22/12).

BACA JUGA: Jamin Bali Aman-aman Saja, Jokowi Nikmati Suasana Kuta

“Saya sengaja mengajak gubernur BI, menko kemaritiman dan menkeu agar dapat melihat progres pembangunan infrastruktur yang dibiayai dari pajak dan harus dipertanggungjawabkan hasilnya. Underpass ini dibangun dalam rangka mengatasi kemacetan dan mendukung penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank 2018,” kata Basuki.

Konstruksi underpass dimulai pada 26 September 2017 dengan nilai Rp 168,3 miliar.

BACA JUGA: Bali Sudah Aman, Anggun Ajak Wisatawan Kembali Liburan

Penyelesaian proyek itu ditargetkan lebih cepat yakni Agustus 2018 dari target semula September 2018.  

Sri Mulyani memberikan apresiasinya atas kemajuan progres proyek yang nantinya sangat membantu kelancaran lalu lintas sehingga turis akan semakin nyaman berkunjung ke Bali.

“Underpass juga diperlukan untuk menerima tamu annual meeting IMF-World Bank pada Oktober 2018. Sekitar 15 ribu orang akan datang sehingga perlu kelancaran bergerak,” jelas Sri.

Dalam pengerjaan pembangunan proyek itu, Basuki menginstruksikan agar memperhatikan kualitas pekerjaan, melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) termasuk kebersihan.

Basuki menargetkan penyelesaian dapat dipercepat pada Agustus 2018 dari September 2018. Dalam pembangunan underpass ini tidak dilakukan pemindahan posisi patung I Gusti Ngurah Rai.

Progresnya telah mencapai 17,4 persen dari rencana 16,6 persen per 20 Desember 2017. Kontraktor pelaksana adalah PT. Adhi Karya-PT. Nindya Karya-PT. Wira KSO konsultan supervisi PT Wira Widyatama JO PT Aria Jasa Reksatama JOPT. Tata Guna Patria. Underpass akan memiliki panjang 712 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 5,2 meter

Sementara itu, Kepala BBPJN VIII Ketut Dharmawahana menyebutkan, pekerjaan yang sedang dilaksanakan, antara lain, secant pile 800 di mana telah dilakukan sebanyak 157 titik dari 456 titik pada zona I dan boring pile 800 yang telah dilaksanakan sebanyak 90 titik dari 135 titik pada zone 1. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor dan Investasi Pacu Pertumbuhan Ekonomi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
IMF   Bali   Sri Mulyani  

Terpopuler