Pemerintah Khawatir Defisit Lebih dari 2 Persen

Jumat, 27 Mei 2011 – 17:53 WIB
JAKARTA - Kenaikan harga minyak, turunnya lifting dan perkiraan kuota subsidi yang melebihi target, dikhawatirkan membuat defisit melebihi target pemerintah (1,6 persen) pada APBN 2011Untuk itu, pemerintah berusaha memberi ruang untuk menjaga defisit jangan sampai melebihi 2 persen.

"Target kita sebetulnya di kisaran 2 persen

BACA JUGA: Mayoritas Masterplan Ekonomi Berada di Luar Jawa

Selama lima tahun terakhir ini, realisasi anggaran kita kan di 90 persen
Jadi walaupun nanti postur APBN-nya berubah, namun defisit diharapkan (tetap sekitar) 2 persen," ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (27/5).

Dijelaskan Agus, diperkirakan akan terjadi defisit anggaran di APBN 2011 sebesar Rp 16 triliun

BACA JUGA: Fraksi PDI-P akan Bedah Kontrak Energi Asing

Sehubungan dengan itu, Menkeu mengaku pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap nilai defisit ini, sekaligus menyiapkan berbagai opsi guna menutupi defisit yang terjadi.

"Semua akan kita review di awal Juli, saat (pembahasan) APBN-P
Bisa saja lebih besar (dari Rp 16 triliun)

BACA JUGA: SBY: MP3EI Perjelas Arah Ekonomi Nasional

Tapi sekarang masih sedang kita kaji," kata Agus.

Beberapa opsi yang rencananya dimaksimalkan pemerintah, antara lain disebutkan akan menggunakan dana dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) 2010 yang nilainya mencapai sekitar Rp 47 triliunNamun, tak semua dana SAL ini akan dipakai, karena disiapkan juga untuk antisipasi pelarian modal asing (sudden reversal)Selain itu, pemerintah juga berupaya menertibkan industri mineral dan bahan tambang (Minerba) dengan memverifikasi sekitar 8.000 izin tambang.

"Kita inginnya, fiskal sehat itu rencana defisitnya 1,4 sampai 1,6 persenKita bisa tingkatkan lagi, untuk diarahkan pada program prioritasTapi semuanya masih dalam kajian tim," jelas Agus.

Jika defisit benar-benar melampaui target, maka yang harus diperhatikan kata Agus, adalah kewajiban mengalokasikan biaya pendidikan sebesar 20 persen dari APBNSelain juga kesiapan fiskal guna menjaga BBM subsidi, agar tak melebihi kuota 38,6 juta kiloliter.

Sementara itu dari sisi inflasi, Menkeu mengungkapkan bahwa inflasi tahun 2011 diperkirakan mencapai 6 persen karena faktor globalTerutama karena kenaikan energi yang berpengaruh pada inflasi dalam negeriSedangkan target inflasi tahun 2012 berkisar antara 4,5 plus minus 1 persenSedangkan range tengahnya adalah 3,5-5 persen"Nanti semuanya akan disampaikan Bapak Presiden saat menyampaikan RAPBN 2012 pada 17 Agustus 2011," ujar Agus pula(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Resmikan Proyek, SBY Teleconference dengan Gubernur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler