Pemerintah Komunis Terbitkan Aturan Baru, Ini Satu-Satunya Cara Muslim Tiongkok Bisa Naik Haji

Selasa, 13 Oktober 2020 – 05:44 WIB
Dengan populasi mencapai 10 juta, etnis Hui merupakan kelompok muslim terbesar di Tiongkok. Foto: Reuters

jpnn.com, BEIJING - Peraturan baru yang dipublikasikan pada Senin (12/10) menetapkan China Islamic Association (CIA) sebagai satu-satunya lembaga penyelenggara perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci bagi umat Islam Tiongkok.

Tidak ada organisasi apa pun selain CIA yang diizinkan untuk mengorganisasikan Muslim Tiongkok menjalani ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.

BACA JUGA: Ilmuwan Amerika Sebut Kultur Masyarakat Tiongkok Faktor Krusial dalam Penanganan COVID-19

Regulasi perjalanan ibadah haji tersebut berdasarkan usulan dari empat lembaga di Tiongkok, termasuk Badan Urusan Keagamaan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keamanan Publik (Kepolisian Negara), dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Regulasi itu menyebutkan bahwa umat Islam di Tiongkok yang berniat melaksanakan rukun Islam kelima itu harus memasukkan aplikasi ke departemen urusan keagamaan di berbagai daerah sesuai domisili agar bisa masuk dalam daftar tunggu.

BACA JUGA: Provinsi Hainan Jadi Surga Belanja Baru di Tiongkok

Menurut aturan baru tersebut, calon jamaah haji harus menaati aturan dan harus menjauhkan diri dari pengaruh ekstremisme agama.

Pemerintah daerah juga bertanggung jawab untuk mencekal umat Islam yang hendak melaksanakan ibadah haji melalui institusi perjalanan haji ilegal.

BACA JUGA: Menlu Tiongkok Bakal Kunjungi Lima Negara ASEAN, Indonesia Tidak Masuk Daftar

Satuan Kerja Front Bersatu (UFWD) dalam pernyataanya menyebutkan, regulasi tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah haji dapat diorganisasikan dengan tertib.

UFWD merupakan departemen di bawah Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) yang mengawasi entitas, komunitas, atau kelompok kepentingan di luar CPC.

Setiap tahun lebih dari 10.000 umat Islam Tiongkok melaksanakan ibadah haji, tergantung kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi.

Dalam sebuah wawancara dengan ANTARA beberapa waktu lalu, seorang pengurus CIA mengatakan bahwa antrean ibadah haji bagi Muslim Tiongkok berkisar antara tiga hingga lima tahun.

Pada tahun ini umat Islam Tiongkok tidak berangkat ke Tanah Suci menyusul keputusan pemerintah Arab Saudi yang meniadakan ritual setiap bulan Dzulhijjah itu akibat pandemi COVID-19/ .

Umat Islam di Negeri Tirai Bambu diperkirakan mencapai 20 juta jiwa yang tersebar hampir di semua provinsi. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler