JAKARTA - Klub-klub sepak bola profesional yang bernaung dibawah PSSI dihadapkan pada situasi sulitMendagri Gamawan Fauzi mengatakan akan mengevaluasi lagi Permendagri No
BACA JUGA: Menpora Pasang Badan Demi LPI
59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan DaerahBACA JUGA: Riau Dianggap Sudah Siap Gelar PON
Ke depan kata Gamawan, pemberian anggaran dari KONI itu juga akan dievaluasi lagi, khususnya untuk klub profesional
BACA JUGA: Indonesia Harus Moncer di Sea Games
"Kalau untuk klub-klub profesional, KONI tidak akan membantu lagiKarena dia harus mandiriNamanya saja profesional," kata Gamawan di komplek Istana Presiden, kemarin"Tapi kalau klub-klub yang tidak profesional, untuk pembinaan, pelatihan, itu boleh dibantu KONIMelalui KONI bantuan itu dianggap sebagai bantuan olahragaJadi kita akan bersepakat ke depan, klub-klub profesional tidak boleh ladi dibantu APBDKarena dia harus mandiriProfesional itu boleh mencari dan mendapatkan uang (sendiri)," lanjutnyaPernyataan Mendagri ini mendapat tanggapan beragam dari klub-klub professionalTapi intinya mereka akan menerima jika pemerintah sudah me membuat keputusan
Dihubungi tadi malam manajer Persiba Balikpapan, Jamal Al Rasyid mengatakan klubnya akan menerima jika ada peraturan seperti itu"Tapi sementara ini kita lihat dulu perkembangannyaKita akan pelajari mekanismenya seperti apaTapi mau tidak mau kita harus menerima jika memang akan ada aturan pelarangan APBD untuk tim profesional," katanya.
Jamal yakin melihat kondisi mayoritas klub-klub sekarang yang masih banyak menyusu pada APBD, nantinya akan ada klub yang kolaps jika aturan pelarangan itu diresmi diterapkan"Tapi kami juga meminta pemerintah jangan menutup mataJika APBD dilarang hendaknya jangan langsungTapi bertahap2-3 tahun ke depan baru sepenuhnya di larangLagi pula saat ini Liga Primer Indonesia (LPI) yang bebas APBD belum bisa jadi pembanding karena belum semusim berjalan," lanjutnya
Manajer Gresik United (GU) Hadi Kusono mengatakan sepakat jika klub-klub profesional tidak lagi memakai dana APBD"Kalau itu dilaksanakan kami siapSebab kami juga tidak sepakat dana APBD dipakai untuk klub sepak bola," kata Kusono.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik asal partai PDIP itu melah memuji LPI adalah liga dengan konsep yang benar"LPI mengajarkan klub-klub untuk mendiriUntuk musim depan Pak Bupati ( Sambari halim Radiato ) bahkan sudah menginstruksikan agar GU bergabung dengan LPI," lanjut Kusono
Bendahara PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin mengatakan, ada yang janggal jika benar-benar instruksi penyetopan APBD untuk klub profesinal keluar di tengah kompetisiBahkan, ada kesan ingin membunuh klub yang ada di ISLSementara di sisi lain, ada LPI yang baru bergulir"Ini sungguh langkah yang tidak elegan dan sangat disayangkanKebijakan itu sudah bukan murni untuk sepak bola tapi sudah dicampuri kepentingan politik sementara klub yang jadi korbanMemang tidak ada salahnya pemerintah menyetop APBD tapi jangan di tengah jalan," cetusnya.
Augie lantas mempertanyakan bagaimana dengan nasib pemain yang sudah dikontrak jika APBD di stop di tengah jalanJangan sampai mereka dibebankan kepada klubJika aturan itu harus dikeluarkan dalam waktu dekat ini, pemerintah juga harus menyurati pemain biar legowoIni agar mereka tidak menyerang ke klub soal pelunasan gaji.
"Kalau memang pemerintah mau tutup ISL, tutup aja langsungTapi harus bijaksana dengan didahului menyurati pengelola klub dan pemain biar mereka tahu apa yang terjadiJangan sampai klub nomboki," tegasnya(ali/fal/aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cadangan, Milito Pilih Bertahan
Redaktur : Tim Redaksi