Pemerintah Larang APBD Untuk Klub Sepak Bola

Kamis, 20 Januari 2011 – 08:07 WIB
Foto: Dok.JPPhoto

JAKARTA - Klub-klub sepak bola profesional yang bernaung dibawah PSSI dihadapkan pada situasi sulitMendagri Gamawan Fauzi mengatakan akan mengevaluasi lagi Permendagri No

BACA JUGA: Menpora Pasang Badan Demi LPI

59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa klub sepak bola professional masih bisa mendapat bantuan APBD setelah terlebih dulu disalurkan lewat KONI

BACA JUGA: Riau Dianggap Sudah Siap Gelar PON



Ke depan kata Gamawan, pemberian anggaran dari KONI itu juga akan dievaluasi lagi, khususnya untuk klub profesional
Mantan Gubernur Sumatera Barat itu mengaku telah berdiskusi dengan Menpora Andi Mallarangeng

BACA JUGA: Indonesia Harus Moncer di Sea Games

"Kalau untuk klub-klub profesional, KONI tidak akan membantu lagiKarena dia harus mandiriNamanya saja profesional," kata Gamawan di komplek Istana Presiden, kemarin

"Tapi kalau klub-klub yang tidak profesional, untuk pembinaan, pelatihan, itu boleh dibantu KONIMelalui KONI bantuan itu dianggap sebagai bantuan olahragaJadi kita akan bersepakat ke depan, klub-klub profesional tidak boleh ladi dibantu APBDKarena dia harus mandiriProfesional itu boleh mencari dan mendapatkan uang (sendiri)," lanjutnyaPernyataan Mendagri ini mendapat tanggapan beragam dari klub-klub professionalTapi intinya mereka akan menerima jika pemerintah sudah me membuat keputusan

Dihubungi tadi malam manajer Persiba Balikpapan, Jamal Al Rasyid mengatakan klubnya akan menerima jika ada peraturan seperti itu"Tapi sementara ini kita lihat dulu perkembangannyaKita akan pelajari mekanismenya seperti apaTapi mau tidak mau kita harus menerima jika memang akan ada aturan pelarangan APBD untuk  tim profesional," katanya.

Jamal yakin melihat kondisi mayoritas klub-klub sekarang yang masih banyak menyusu pada APBD, nantinya akan ada klub yang kolaps jika aturan pelarangan itu diresmi diterapkan"Tapi kami juga meminta pemerintah jangan menutup mataJika APBD dilarang hendaknya jangan langsungTapi bertahap2-3 tahun ke depan baru sepenuhnya di larangLagi pula saat ini Liga Primer Indonesia (LPI) yang bebas APBD belum bisa jadi pembanding karena belum semusim berjalan," lanjutnya

Manajer Gresik United (GU) Hadi Kusono mengatakan sepakat jika klub-klub profesional tidak lagi memakai dana APBD"Kalau itu dilaksanakan kami siapSebab kami juga tidak sepakat dana APBD dipakai untuk klub sepak bola," kata Kusono.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik asal partai PDIP itu melah memuji LPI adalah liga dengan konsep yang benar"LPI mengajarkan klub-klub untuk mendiriUntuk musim depan Pak Bupati  ( Sambari  halim Radiato ) bahkan sudah menginstruksikan agar GU bergabung dengan LPI," lanjut Kusono

Bendahara PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin mengatakan, ada yang janggal jika benar-benar instruksi penyetopan APBD untuk klub profesinal keluar di tengah kompetisiBahkan, ada kesan ingin membunuh klub yang ada di ISLSementara di sisi lain, ada LPI yang baru bergulir"Ini sungguh langkah yang tidak elegan dan sangat disayangkanKebijakan itu sudah bukan murni untuk sepak bola tapi sudah dicampuri kepentingan politik sementara klub yang jadi korbanMemang tidak ada salahnya pemerintah menyetop APBD tapi jangan di tengah jalan," cetusnya.

Augie lantas mempertanyakan bagaimana dengan nasib pemain yang sudah dikontrak jika APBD di stop di tengah jalanJangan sampai mereka dibebankan kepada klubJika aturan itu harus dikeluarkan dalam waktu dekat ini, pemerintah juga harus menyurati pemain biar legowoIni agar mereka tidak menyerang ke klub soal pelunasan gaji.

"Kalau memang pemerintah mau tutup ISL, tutup aja langsungTapi harus bijaksana dengan didahului menyurati pengelola klub dan pemain biar mereka tahu apa yang terjadiJangan sampai klub nomboki," tegasnya(ali/fal/aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cadangan, Milito Pilih Bertahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler