jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menjamin ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di bulan Ramadan dan Idulfitri aman meskipun kondisi sulit akibat kenaikan harga minyak dunia.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan pemerintah memahami kondisi sulit yang dihadapi masyarakat saat ini dan pemerintah memerhatikan dengan mengambil kebijakan terbaik.
BACA JUGA: Tanggapi Isu Kenaikan Harga Pertalite dan LPG, Darmadi DPR: Hindari Bakteri Jahat Kapitalisme
"Dalam jangka pendek kami hanya fokus menjamin pasokan BBM dan LPG tetap terjaga untuk masyarakat," ujar Agung, Sabtu (16/4).
Agung menjelaskan konflik Ukraina-Rusia yang tak kunjung berakhiir memberikan dampak kepada negara, seperti harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pun meningkat lebih dari USD 100 per barel.
BACA JUGA: Isu Kenaikan Harga BBM dan LPG, Menteri ESDM: Tidak Mungkin Kami Membebani Masyarakat
Kemudian, ICP bulan Maret 2022 mencapai USD 113,5 per barel, sementara rata-rata Januari hingga April 2022 adalah USD 99,19 per barel.
Agung mengatakan kenaikan minyak dunia itu lebih banyak membebani APBN baik untuk subsidi maupun kompensasi BBM, LPG, dan membebani Badan Usaha.
BACA JUGA: Konon Ada Bahaya di Balik Subsidi BBM, Begini Kata Ahli
Asumsi ICP dalam APBN 2022 sebesar USD 63 per barel, sekarang sudah kisaran USD 100 per barel. Padahal kebutuhan APBN sangat urgen untuk pemulihan ekonomi nasional termasuk perlindungan kepada masyarakat kurang mampu.
Untuk itu, pemerintah terus mengimbau agar masyarakat mampu tidak menggunakan BBM dan LPG subsidi, mengingat diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Subsidi BBM dan LPG harus tepat sasaran. Pengawasan pendistribusian BBM dan LPG bersubsidi akan kami intensifkan," tutup Agung. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Berita Terpopuler: Fakta Baru dari Kasus BNI Terungkap, Hotman Paris Mengambil Langkah, Siap-Siap Bakal Diladeni
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Wenti Ayu Apsari