Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Luthfi di Istana Wakil Presiden Rabu (10/12)
BACA JUGA: Ekonomi Dunia Makin Suram
Dimana, pada kesempatan tersebut Wapres Jusuf Kalla ikut menyaksikan pemberian penghargaan.Luthfi menuturkan, Nissan Motor Indonesia mendapat BKPM Investment Award untuk kategori PMA skala besar
BACA JUGA: 2009, Cukai Naik 7 Persen
Sedangkan PT LG Electronics Indonesia meraih BKPM Investment Award 2008 untuk kategori PMA skala kecil-menengah mengungguli PT AW Faber Castel Indonesia, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia, dan PT Mattel Indonesia
BACA JUGA: Tahun Depan Pertamina Butuh Dana USD 2 M
Untuk PMDN Skala Kecil, PT Sorini Agro Asia Corp Tbk mendapatkan penghargaan setelah bersaing dengan PT Laguna Mandiri dan PT Asian Profile Indosteel"Para penerima penghargaan terpilih karena kesabaran peserta dalam memaklumi beragam kekurangan dan begitu banyak tantangan investasi yang terus diupayakan pembenahannya," terang Luthfi
Kategori provinsi pendorong investasi terbaik dimenangkan Sulawesi Utara setelah menyisihkan Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo"Sulawesi Utara menonjol karena peran dan komitmen aparatur pemerintahannnya dalam memperbaiki citra investasi melalui aktivitas investasi yang berkualitas," paparnya
Sementara itu, Jusuf Kalla menilai krisis justru merupakan momentum untuk berinvestasi jangka panjangKetika kondisi perekonomian mereda dua-tiga tahun mendatang, peluang pasar hanya dapat diimbangi oleh korporasi yang saat ini tetap berinvestasi
"Tahun depan, pasokan listrik aman, harga barang lebih murah karena harga BBM turun, harga baja murah, harga mesin-mesin murah, dan tenaga kerja banyakBila sekarang bikin pabrik, 2012 selesai, ekonomi sudah jauh lebih baik, sehingga untungnya lebih besar," bujuk Kalla.
Dari sisi biaya, kata dia, menanam investasi saat ini lebih murah sekitar 70 persenPasalnya, harga bahan baku hanya separuh harga dan biaya tenaga kerja yang lebih kompetitif dibanding kondisi normal"Tidak ada dunia yang krisis terus, pasti ada masa kebangkitanKarena itu, pemerintah juga tidak mau terlambat berinvestasi di pembangkit listrik, sehingga tidak kedodoran dengan kebutuhan listrik dua-tiga tahun mendatang," paparnya.
Krisis keuangan di Amerika Serikat diyakini tidak akan banyak terpengaruh pada ekspor Indonesia, karena sebagian besar komoditas ekspor adalah bahan pokok yang tetap dibutuhkan dalam kondisi apapun"Dari sisi nilai, ekspor Indonesia mungkin akan menurun karena melemahnya harga komoditasNamun dari sisi volume, tidak akan banyak penurunan," tegasnya(noe/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR dan Pemerintah Sepakat Percepat RUU KEK
Redaktur : Tim Redaksi