Pemerintah Mulai Mendata PLTU, Transisi Energi Batu Bara ke Biomassa Dimulai?

Rabu, 19 Januari 2022 – 10:33 WIB
Pemerintah menyatakan perlu mendata teknologi yang dimiliki oleh setiap unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Foto: Greg Baker/AFP

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan perlu mendata teknologi yang dimiliki oleh setiap unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) agar program konversi batu bara ke biomassa atau co-firing berjalan baik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pihaknya sudah meminta dan mengimbau PT PLN (Persero) maupun produsen listrik swasta Independent Power Producer (IPP) yang masih mengoperasikan PLTU batu bara untuk mencampurkan dengan biomassa.

BACA JUGA: Update Terkini Pasokan Batu Bara PLN, Kementerian ESDM Punya Kabar Baik

"Kesuksesan Jepang melakukan uji coba ada yang 100 persen konversi berhasil, ada yang 50 persen dikonversi juga berhasil, ada yang hanya 10 persen, itu sangat tergantung teknologi. Jadi, kami harus mendata dulu teknologi-teknologi yang dipunyai oleh masing-masing PLTU," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, jika co-firing mampu berjalan 5-10 persen di PLTU maka sudah terbilang bagus, karena hal itu tergantung ketersediaan bahan baku.

BACA JUGA: Luhut Binsar Izinkan 37 Kapal Angkut Ekspor Batu Bara, Kok Bisa?

"Intinya kami sudah berniat untuk tidak sepenuhnya mengandalkan batu bara dan itu nanti pada saatnya akan menjadi bagian dari offset," kata Rida.

Pemerintah meluncurkan program co-firing biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap untuk menurunkan emisi karbon atau gas rumah kaca di sektor energi.

BACA JUGA: Pasokan Batu Bara Domestik Sudah Aman, Ekspor Kapan Dibuka?

Bahan baku biomassa untuk program co-firing diambil dari limbah pertanian, industri pengolahan kayu, rumah tangga serta tanaman energi yang dibudidayakan, sehingga bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

PLN hingga Juni 2021 dan tercatat sudah telah melakukan implementasi co-firing pada 17 unit pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara.

Adapun total 17 PLTU yang menggunakan biomassa secara komersial tersebut, sekitar 12 PLTU tersebar di Jawa dan lima lokasi di luar Jawa. Pembangkit-pembangkit itu dikelola dua anak usahanya PLN, yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).

PLN menargetkan program co-firing dapat berjalan di 52 lokasi PLTU dengan kapasitas 10,6 gigawatt dan kebutuhan bahan baku biomassa sebanyak sembilan juta ton per tahun. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler