BACA JUGA: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Melebihi Target
Begitu juga dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang optimis dengan pertumbuhan tahun ini akan relatif lebih baik dari target semula 6,4 persen."Pertumbuhan 6,4 persen itu memang terlalu rendah
Ada dua unsur penting kata Menkeu, agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target maksimal
BACA JUGA: Pelayanan KA Belum Baik, Harga Tak Naik
Pertama yaitu kondisi infrastruktur di seluruh wilayah harus lebih baikPerihal ini juga disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
BACA JUGA: SBY: Krisis Ekonomi Belum Pulih
SBY menilai bahwa saat ini pembangunan nasional masih dipengaruhi oleh tidak sinerginya antara kerja pemerintah pusat dengan kinerja pemerintah di daerah"Masih terlihat antara kementerian tidak sinkronJuga antara pusat dan daerah, termasuk provinsi, kabupaten, kota, tidak sinkronIni tidak boleh terjadi, karena pembangunan harus bersinergi," kata SBY.SBY mengatakan, pembangunan nasional berada dalam satu sistem yang tidak bisa terpisahkan dengan pembangunan di daerahOleh karena itu pula katanya, prinsip dasar pembangunan adalah berkelanjutan dan berkeadilan"Pertumbuhan yang terus berkelanjutan ini berarti tidak merusak lingkungan, tapi pemerataan untuk keadilanSaya juga tidak ingin mengejar pertumbuhan tinggi semata, tapi harus dipastikan kemiskinan terus turun dan keadilan terjaga," tegas SBY.
Jika pemerintah sedemikian optimis, bagaimana dengan pandangan pengamat? Ternyata berbedaBambang Brojonegoro dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa target di atas 6,4 persen masih sulit untuk dicapai Indonesia.
"Agak berat mencapai angka 7 persenIsu besarnya adalah kemungkinan inflasi yang agak tinggi, karena dorongan pertumbuhanKemiskinan dan pengangguran seharusnya bisa menurun tajam, kalau pertumbuhan yang terjadi adalah pertumbuhan yang berkualitas," kata Bambang dalam pesan singkatnya kepada JPNN(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Kemiskinan Tambah Rp 5 T
Redaktur : Tim Redaksi