Pemerintah Perpanjang Kontrak Freeport

Kamis, 05 Juli 2018 – 07:39 WIB
Aktivitas tambang PT Freeport Indonesia. Foto: dok/Radar Timika

jpnn.com, JAKARTA - Molornya proses divestasi saham PT Freeport Indonesia membuat pemerintah kembali menerbitkan izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

IUPK yang baru ini berlaku hingga 31 Juli 2018. Sebelumnya IUPK Freeport berakhir pada 4 Juli 2018.

BACA JUGA: Dua Pekan Lagi Mayoritas Saham Freeport Jadi Milik RI

Namun, pemerintah harus mengeluarkan IUPK lagi karena divestasi saham sebesar 41,64 persen yang seharusnya selesai pada akhir Juni 2018 ternyata molor.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono menuturkan, langkah perpanjangan IUPK ditempuh pemerintah karena ada beberapa hal dalam proses divestasi yang belum selesai.

BACA JUGA: Gelar Aksi, FPI Desak KPK Garap Sudirman Said

’’Terutama dalam rangka menyelesaikan aspek lingkungan antara KLHK dan tim Freeport serta tim Inalum yang meminta,’’ kata Bambang di gedung Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Rabu (4/7).

Namun, Bambang tidak menjelaskan lebih lanjut masalah lingkungan yang dimaksud.

BACA JUGA: Freeport Indonesia Siapkan Penerbangan Idul Fitri Freeport

Sebab, aspek lingkungan berada di bawah wewenang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Untuk aspek divestasi, pembangunan smelter dan kepanjangan operasi sudah masuk tahap final.

’’Kami berharap jadi, harus selesai satu bulan. Ini juga mem-pressure pemerintah dan Freeport satu bulan selesai,’’ tambah Bambang.

Adanya perpanjangan IUPK itu diharapkan mampu menjaga penerimaan negara dari bea keluar ekspor konsentrat Freeport.

’’Pemegang IUPK mendapat penjualan hasil pengolahan ke luar negeri dalam jumlah tertentu dengan membayar bea keluar sesuai ketentuan yang berlaku,’’ jelas Bambang.

Freeport masih memiliki izin ekspor yang akan berakhir pada Februari 2019 dengan kuota 1.247.866 ton.

Freeport mengekspor 456 ribu ton konsentrat sejak Februari hingga pertengahan Juni 2018.

Rata-rata produksi harian ore yang dikirim ke mill stockpille pada 3 Juli 2018 mencapai 146.896 ton per hari dari rencana 176.614 ton per hari.

Total ore dari tambang terbuka Grasberg mencapai 109.355 ton per hari dan tambang bawah tanah/underground 37.542 ton per hari.

Total ore yang dikirim ke mill/concentrator mencapai 197.466 ton per hari dari rencana 181.684 ton. (vir/c14/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikmatnya Puasa dan Tarawih di Tambang Bawah Tanah Freeport


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler