jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menganggap PPP hanya ada satu, meski partai berlambang kakbah itu tengah dilanda konflik yang tak kunjung.
Menurutnya, pemerintah tetap menilai PPP sebagai partai yang sangat berpengaruh dalam panggung demokrasi Indonesia. Apalagi ujarnya, PPP telah ada sejak zaman orde baru dan harus tetap ada di kancah politik nasional.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Salahkan Menteri Yuddy
"Bagi pemerintah dan saya pribadi, PPP hanya satu," kata Tjahjo, saat memberi sambutan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (24/2).
Apa yang terjadi saat di internal PPP ujar mantan Sekjen PDI Perjuangan itu, ibarat satu keluarga. "Ada kakak dengan adik ribut, suami istri ribut, sekarang ini (PPP) ibarat ada urusan keluarga. Tapi PPP sebagai pilar demokrasi, bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI. PPP harus tetap ada selama republik ada," ujar Tjahjo.
BACA JUGA: KPK Ogah Diawasi Ombudsman?
Kehadiran pemerintah malam itu yang diwakili oleh Mendagri dan Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly, lanjut Tjahjo, membuka dengan resmi Mukernas IV PPP adalah sikap pemerintah. "Tak perlu saya dan Pak Menkumham nanti mengucapkan sikap pemerintah, karena sudah di sini," ujarnya.
Pemerintah menurut Tjahjo berharap Mukernas IV dapat menghasilkan keputusan partai yang bermanfaat tak hanya bagi PPP namun juga bagi bangsa dan Negara. "Dengan harapan semoga Mukernas dengan semangat musyawarah mufakat mampu menghasilkan keputusan partai yang tak hanya bermanfaat buat PPP tapi juga bangsa dan negaranya," katanya.
BACA JUGA: Angkatan Muda Kabah: Emron Kok Nongol Lagi
Di tempat yang sama, Menkumham Yasonna Laoly menyatakan pihaknya tidak pernah berpikir menghancurkan PPP. Sebab PPP pernah memiliki hubungan yang sangat dekat dengan PDI Perjuangan dalam pemerintahan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden dan Hamzah Haz menjadi wakil prediden.
Karena itu, Yasona meminta agar para petinggi PPP bersatu agar partai ini tidak terbelah dua seperti beberapa waktu belakangan sampai saat ini.
"Kami dari pemeritah berharap agar sesama kelompok yang bertikai saling merangkul agar PPP kembali seperti sediakala," pinta Yasonna.
Sedangkan Wakil Ketua Umum PPP hasil Muktamar Bandung, Emron Pangkapi kembali mengajak Djan Faridz untuk menerima keputusan Menkumham itu dan islah seutuhnya. "Saya serukan untuk islah demi kebesaran PPP," kata Emron.
Selain Mendagri dan Menkumham, pembukaan Mukernas juga dihadiri oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, dan sejumlah wakil partai politik yang ada di DPR RI.
Dari pantauan JPNN, tak terlihat Ketua Umum dan Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz dan Dimyati Natakusumah.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prasetyo Putuskan Nasib Samad dan BW Pekan Ini
Redaktur : Tim Redaksi