JAKARTA - Pemerintah menepis anggapan bahwa pemerintah kecolongan karena M Nazaruddin sulit ditangkapMenteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto menegaskan aparat terus berupaya mengejar mantan Bendahara Umum Partai Demoktrat (PD) itu.
"Kenapa pakai kata kecolongan? Tidak ada istilah itu
BACA JUGA: Anak Buah Panji Gumilang Ditahan Polisi
Mereka bekerja kokBACA JUGA: Ito Ogah Perkarakan Tempo
Kita tunggu saja kerja mereka supaya kita tidak berspekulasi dan kontraproduktif," ujar Menkopulhukam Djoko Suyanto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (5/7) di Jakarta."Yang jelas, Menlu selalu berkoordinasi baik ke saya, maupun ke instansi yang lain
BACA JUGA: SBY Tahu Nazaruddin Tidak di Singapura
Kerja aparat itukan tidak harus selalu lapor ke wartawan," tambahnya.Mengenai pernyataan Kementrian Luar Negeri Singapura bahwa Nazaruddin sudah lama tidak berada di negara pulau itu, Djoko menegaskan bahwa instruksi Presiden SBY agar Kapolri menjemput tersangka suap proyek Wisma Atlet SEA Games tidak terbatas hanya pada Singapura saja
"Presiden ataupun saya tidak pernah menyatakan untuk mengambil atau menjemput di Singapura, tapi hadirkan yang bersangkutan bila diperlukan pengadilan atau KPKJangan salah quote (kutip)Dan sejak ada perintah tersebut, saya sudah minta Kemlu, BIN dan Polri untuk mulai bergerak mencari informasi," tegas Djoko.
Hal senada juga disampaikan juru bicara kepresidenan Julian Aldrin PashaDikatakannya, Presiden SBY minta pemulangan Nazaruddin dari negara manapun yang dijadikan tempat persembunyianPresiden, kata Julian, juga sudah mendapatkan laporan tentang pergerakan NazaruddinNamun hal itu tidak semuanya harus disampaikan ke publik karena menyangkut kepentingan intelijen.
"Semua ini ada kaitannya dengan intelijenKalau semua dibuka ke publik, susah nanti untuk keperluan penyidikan," kata Julian tanpa mau menyebutkan negara tujuan Nazaruddin setelah dari Singapura.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Partai Demokrat Ditahan KPK
Redaktur : Tim Redaksi