BACA JUGA: Bapepam Perlu Benahi Regulasi Investasi Finansial
Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan, memberatnya perekonomian nasional memang akan langsung dihadapi sektor industriDalam bahan paparan kepada Komisi VI DPR kemarin, Departemen Perindustrian menyatakan perlunya revisi target pertumbuhan industri
BACA JUGA: Harga Bensin Masih Bisa Turun Lagi
Untuk target 2008, direvisi menjadi hanya 4,8 persen dan pada 2009 target pertumbuhan industri kembali melorot ke angka 3,6 - 4,6 persenBACA JUGA: Bank Harus Berhati-hati Jalankan Bisnisnya
Untuk angka pastinya, akan diumumkan 23 Desember nanti,'' katanya.Menurut Fahmi, melemahnya pertumbuhan industri dan perlambatan ekspansi dipicu oleh krisis keuangan global, penurunan ekspor industri, turunnya ekspansi kredit, serta melemahnya daya beli masyarakat.
Karena itu, target pertumbuhan sektor industri yang telah diproyeksikan akan sulit dicapai''Target 2008 juga diproyeksikan hanya 4,8 persen,'' terangnya.
Angka 4,8 persen merupakan angka revisi yang ketigaPada awal tahun, pemerintah semapat menargetkan pertumbuhan industri 2008 sebesar 7,4 persenNamun, melonjaknya harga minyak dunia pada periode Mei - Agustus membuat target direvisi menjadi 6,5 persen dan kemudian direvisi lagi menjadi 6 persen.
Fahmi mengatakan, beberapa sektor industri yang perlu direvisi pertumbuhannya meliputi cabang industri tekstil dan produk tekstil (TPT); industri alat angkut, mesin, dan peralatan; industri pupuk, kimia, dan barang dari karet; serta barang kayu dan hasil hutan.
Saat ini, Departemen Perindustrian memang mencatat berbagai hambatan industri, baik yang berorientasi ekspor maupun domestikUntuk industri pengekspor, melemahnya pasar di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Jepang akan membuat persaingan memperebutkan pasar ekspor makin ketat.
Sedangkan industri yangmengandalkan pasar dalam negeri, pelemahan permintaan negara maju akan membuat berbagai negara mengincar pasar yang sedang tumbuh (emerging market) termasuk IndonesiaSehingga, produk-produk asal Tiongkok dan negara Asia lainnya dikhawatirkan bakal membanjiri pasar dalam negeri.
Dengan berbagai hambatan tersebut, maka industri yang semula diperkirakan akan melakukan ekspansi dikhawatirkan akan menunda rencana perluasan(owi/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Ekspor Indonesia Jadi LPEI
Redaktur : Tim Redaksi