jpnn.com - SAMARINDA– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi korban ledakan bom molotov di Samarinda.
Dia menyampaikan duka cita atas meninggalnya Intan Olivia (4) karena mengalami luka bakar sangat parah.
BACA JUGA: Innalillahi! Kabar Duka, Muhaimin Meninggal Dunia
Muhadjir juga berusaha menguatkan keluarga korban.
“Saya ikut berduka cita sangat mendalam, sudah saya sampaikan salam dari Pak Presiden. Semoga keluarga bersabar dan menerima dengan ikhlas,” kata Muhadjir dengan mata berkaca-kaca di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A.W. Syachranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11).
BACA JUGA: Begini Modus Terbaru Calo Nakal untuk Loloskan TKI ke Malaysia
Muhadjir menyampaikan, biaya pengobatan para korban ditanggung pemerintah.
Dia juga mengutuk keras tindakan terorisme yang disebabkan faham radikal. “Mereka sungguh kejam telah mencabut kebahagiaan dan masa depan anak-anak kita. Serangan teror ini adalah ancaman bagi NKRI. Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya,” ujarnya.
BACA JUGA: Pesta Miras, Dua Mahasiswa Kritis
Peristiwa teror bom molotov di depan Gereja Oikumene di Kawasan Sengkotek, Loa Janan, Samarinda, Minggu (13/11) kemarin menyebabkan empat anak terluka.
Saat ini, korban ledakan yang masih dalam perawatan adalah Triniti (3), Alfaro (5), dan Anita (4).
Muhadjir berharap, ketiga korban yang masih dirawat bisa segera pulih.
“Saya juga punya anak yang masih kecil. Saya tidak tega melihat mereka seperti ini,” ungkapnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Terjang Lima Wilayah Trenggalek
Redaktur : Tim Redaksi