JAKARTA - Pemberian tunjangan profesi pendidik (TPP) kepada guru pemegang sertifikat pendidik, sempat menimbulkan polemikTunjangan sebesar satu kali gaji pokok tersebut, dinilai sebagai pemborosan keuangan negara
BACA JUGA: Banyak jadi Timses, Guru Kembali Dikendalikan Pusat
Sebab, setelah diberikan TPP, kinerja guru belum menunjukkan peningkatan.Tapi dalam penutupan Kongres Ikatan Guru Indonesia (IGI) di Jakarta kemarin (23/6), Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan tidak akan ada penarikan kembali tunjangan itu
Pihak Kemendiknas tidak menutup mata jika TPP belum mampu mendongkrak kualitas pelayanan dan profesionalisme guru secara signifikan
BACA JUGA: Nuh Janji Putus Rantai Ketertinggalan NTT
Untuk itu, Nuh berharap, hal ini diiringi semangat pendidik untuk meningkatkan kualitasTerkait tentang agenda sertifikasi guru, Nuh mengatakan, saat ini jumlah guru yang telah disertifikasi sebanyak 746 ribu orang
BACA JUGA: Akui Ada Instruksi, Mendiknas Tetap Ragukan Contek Massal
Sedangkan jumlah guru di Indonesia secara keseluruhan, mencapai 2,7 juta orangAnggaran sertifikasi yang telah dikeluarkan untuk TPP sebesar Rp 25 triliunJika seluruh guru tadi sudah bersertifikasi, Nuh memperkirakan anggaran untuk belanja TPP mencapai Rp 100 triliun.Kepada para guru, Nuh juga meminta supaya ada perubahan nuansa belajar pada tahun ajaran baru iniNuansa baru tersebut, ucap Nuh, muncul karena Kemendiknas saat ini sudah menjalankan pendidikan berbasis karakter
"Keluarga besar IGI bisa menjadi motor pendidikan berbasis karakter ini," ujar menteri asal Surabaya ituDengan berbekal pendidikan berbasis karakter, Nuh mengatakan, sekolahan bisa menyetop praktek-praktek ketidakjujuran dan kekerasan
Kasus ketidakjujuran, di antaranya sempat ramai dalam pelaksanaan Unas SD di Surabaya dan JakartaSementara itu, kasus kekerasan dalam pendidikan, diprediksi bakal muncul setiap awal tahun ajaran baruTepatnya, disaat seluruh sekolah menggelar orientasi siswa baru(wan/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lomba Animasi Hadiah Rp 190 Juta
Redaktur : Tim Redaksi