"Terkait perkembangan krisis ekonomi di Eropa, patut terus kita waspadai, karena hingga saat ini masih tidak ada kepastianPasti ada pengaruhnya dari krisis, meski sudah mulai teratasi, terutama saat menyusun asumsi makro RAPBN 2011 nantinya," kata Armida, Rabu (2/7), di DPR RI, Jakarta.
Krisis yang terjadi di Eropa, kata Armida, di antaranya akan mempengaruhi pada asumsi makro nilai tukar rupiah, harga minyak Indonesia (ICP) terhadap harga minyak dunia, serta lifting minyak
BACA JUGA: 2011, RI Butuhkan Investasi Rp2.144 Triliun
Lebih jauh, asumsi makro menurutnya juga harus mewaspadai berbagai kejadian lain."Bukan hanya krisis, tapi peristiwa bocornya lapangan minyak yang terjadi di Teluk Meksiko, yang hingga kini masih belum bisa teratasi, juga akan berdampak pada suplai minyak mentah dunia
Hal senada juga dikatakan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo
BACA JUGA: KKP Tetapkan 197 Daerah Minapolitan
Agus mengatakan bahwa kondisi perekonomian global diperkirakan masih akan cukup baik, meskipun resiko terjadinya pelemahan pertumbuhan ekonomi global cenderung menguat, dengan terjadinya berbagai krisis di Yunani yang telah dimulai sejak Februari 2010 lalu.Makanya kata Agus, untuk menyikapi segala tantangan yang mungkin timbul, khususnya terkait dengan krisis yang terjadi di Eropa, pemerintah telah mempersiapkan beberapa strategi kebijakan
"(Selain itu) menjaga komunikasi dengan pelaku pasar, memperbaiki tingkat kepercayaan investor melalui pemantapan stabilitas ekonomi makro dan pertumbuhan ekonomi, serta menerapkan strategi penerbitan SUN yang tepat untuk menekan biaya pinjaman," jelas Agus
BACA JUGA: Dirjen Pajak Belum Terima Salinan Putusan MA
(afz/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Raker Perdana Menkeu, Nyaris Diboikot
Redaktur : Tim Redaksi