Pemerintah Waspadai Kenaikan Kedelai

Rabu, 09 Februari 2011 – 13:45 WIB
JAKARTA — Setelah disibukkan dengan harga beras dan cabe yang terus fluktuatif, pemerintah saat ini kembali menghadapi kenaikan komoditi kedelai di masyarakatKenaikan inipun langsung disikapi pemerintah dengan menggelar rapat koordinasi terbatas membahas antisipasi harga versi pemerintah.

"Tren harga kedelai memang naik, tren dunia juga naik

BACA JUGA: Pemerintah Klaim Harga Pangan Mulai Turun

Jadi kami antisipasi betul agar tidak terjadi gangguan signifikan di petani kita,’’ kata Menteri koordinator ekonomi Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu (9/2).

Harga kedelai yang melonjak tinggi akhir-akhir ini, dilaporkan dari berbagai daerah telah membuat petani kedelai khawatir, begitu pula dengan pedagang tempe yang bahan dasarnya adalah kedelai
Karena harga kedelai lokal rata-rata telah naik dari Rp4.000 menjadi Rp 6.300, sedangkan kedelai impor dari Rp5.000 kini mencapai Rp 6.500 per kilogram.

"Kita akan maksimal untuk petani kita dan kita tidak tergantung pada impor

BACA JUGA: Komsumsi Premium-Solar Naik 9 Persen

Makanya kita terus lakukan stabilisasi pangan
Termasuk memberikan pembebasan pajak bea masuk untuk impor minyak curah Rp250 miliar,’’ kata Hatta.

Melonjaknya harga kedelai juga dibenarkan Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamukti

BACA JUGA: Pembatasan BBM Bersubsidi Minim Sosialisasi

Bayu bahkan mengungkapkan, saat ini Cina telah siap melakukan impor kedelai 55 juta ton.

"Indonesia hanya bicara 1 juta ton dengan impor 600-700 ribu, makanya bisa habis kitaSekarang itu eceran tempe Rp8,500-an per kilogram, kedelei sebagai bahan baku mungkin berada di kisaran Rp5-6 ribu tergantung daerahnya,’’ kata Bayu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan menyampaikan, kenaikan harga kedelai yang terjadi saat ini, menjadi perhatian pemerintah, karena dikhawatirkan akan menjadi salah satu komponen pemicu terjadinya inflasi.

‘’Makanya tadi waktu rapat hal ini direspon karena ada tren kenaikan di kedelai, nanti  implikasi di tahu dan tempeJadi bisa dampak ke inflasi,’’ kata Rusman.

Namun demikian, untuk Inflasi bulan Februari, Rusman berharap akan terjadi penurunanHal tersebut katanya karena terjadi penurunan di  beberapa komoditi volatile food.

Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan, meski harga kedelai mencatatkan rekor tertinggi namun pemerintah belum berniat untuk memberikan kebijakan subsidi bagi petani kedelai.

‘’Belum, sampai sekarang belum karena intinya kita sudah menurunkan bea masukKita sudah melakukan dan bertanya kepada pedagang apakah dampak dari kenaikan harga bagi merekaKita akan terus dalami lagi untuk mengetahui langkah-langkah seperti apa yang harus kita ambil,’’ kata Marie.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apindo Lebih Milih Kenaikan Harga BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler