Pemilih di Malaysia Naik Empat Kali Lipat

Minggu, 06 Juli 2014 – 07:41 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Hari kedua pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) 2014 bagi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri kemarin berlangsung ramai. Antusiasme masyarakat dalam early voting kemarin terlihat lebih besar jika dibandingkan pemilu legeslatif April lalu.

Seperti yang terjadi di tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

BACA JUGA: Tim Jokowi-JK Jaring Relawan Lagi untuk Saksi

Sejak dibuka pada pukul 09.00 waktu setempat, WNI sudah yang berbondong-bondong mendatangi KBRI. Bahkan hingga ditutup pukul 18.30 waktu setempat, mereka masih banyak yang datang untuk memberikan suara mereka.

Dari catatan Migrant Care, hingga penutupan ada sebanyak 8.968 orang WNI yang telah secara langsung memberikan suara mereka. Jumlah ini jauh lebih besar jika dibandingkan jumlah pemilih pada pemilu legislatif April lalu sebanyak 1.723.

BACA JUGA: Ajak Publik Awasi Presiden Agar Tetap Netral di Pilpres

"Nah, memang kalau dibandingkan dengan pileg lalu meningkat sangat besar. Peningkatan mencapai 4 kali lipat pada pileg kali ini," tutur analis kebijakan Migrant Care Wahyu Susilo yang turut mengawasi jalannya Pilpres di Kuala Lumpur kemarin.

Kendati berjalan lancar, ada beberapa catatan yang diberikan Migrant Care. Pertama, masih banyak WNI yang tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

BACA JUGA: Mantan Sesmil Tegaskan Komunis Sudah Almarhum

Kedua, pihak panitia pemilihan luar negeri (PPLN) kurang masif dalam memberikan sosialisasi penyelenggaraan pesta demokrasi itu.

"Yang datang justru mereka yang tidak terdaftar dalam DPT. Ini masih terjadi dan harus jadi catatan. Selain itu sosialiasi kurang," katanya.

Sementara itu, surat suara tersisa telah diamankan. Wahyu mengatakan, surat suara sisa telah dicoret sehingga tidak akan bisa disalahgunakan. Sedangkan untuk surat suara yang telah dicoblos, pihak PPLN telah memasukkannya dalam kotak dan disegel.

Perhitungan suara baru akan dilakukan serentak pada tanggal 9 April nanti. Dia menegaskan, hingga kini tidak ada hitung cepat di Malaysia. "Pihak Migrant Care akan terus melakukan pengawasan bersama KPU dan Bawaslu," katanya.

Di Selandia Baru, WNI di sana juga antusias berpartisipasi. Pemungutan suara yang digelar di gedung KBRI di Wellington cukup ramai dan berjalan lancar.

"Pilpres yang diselenggarakan menumpang gedung kantor KBRI Wellington di Glenroad 70, Kelburn ini, berlangsung lancar, tertib dan meriah," ujar PLE Priatna, pejabat konsuler KBRI Wellington, Selandia Baru.

Pilpres di Wellington ini, kata dia, mewakili WNI yang menetap tersebar di kota Welington, Palmerston North, Chrischurch-Cantebury Hasting-Napier, Hamilton, hingga Auckland. Pemungutan berlangsung dari pukul 10.00 hingga 20.00 waktu setempat.

Priatna menuturkan, pilpres di sana dijadikan ajang silaturahmi para WNI. Karenanya, perayaannya juga cukup meriah. Suasana pesta semakin terasa dengan kehadiran para pedagang makanan khas Indonesia, mulai dari nasi ayam bakar, nasi padang, hingga es cendol.

"Dari 186 yang tercatat dalam DPT di Wellington, ada sebanyak 157 WNI yang datang dalam cuaca dingin dan saat ibadah Ramadan," katanya.

Sedangkan para WNI di Papua Nugini juga banyak berkontribusi dalam pilpres kali ini. Tercatat sebanyak 230 orang yang datang ke TPS di kantor Konsulat RI di Vanimo, Sandaun, Papua Nugini.

Koordinator Fungsi Penerangan Konsulat RI Vanimo Papua Nugini Allen Simarmata menuturkan, antusiasme WNI terlihat dari keceriaan mereka saat mencoblos.

"Mereka bahkan sengaja menginap satu malam di konsulat karena datang dari distrik terpencil Aitape, khusus untuk pencoblosan Pilpres hari ini (kemarin)," ujarnya melalui siaran pers kemarin. (mia/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Luhut Akui Prabowo Pernah Tak Naik Kelas Karena Indisipliner


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler