Pemilih Juga Cermati Gerbong Partai Pengusung Capres

Jumat, 04 Juli 2014 – 01:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, Zainal Abidin menyatakan bahwa pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) di pemilu presiden kali ini tidak hanya karena melihat figur. Sebab, undecided voters itu juga melihat siapa yang ada di belakang atau pendukung calon presiden dan wakil presiden itu.

"Undecided voters kebingungan tentukan mana yang terbaik. Kalau hanya figur, tapi ternyata masyarakat sekarang melihat siapa yang ada di belakang," kata Zainal di sela-sela rilis hasil survei Laboratorium Psikologi Politik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Psikologis Klinis Indonesia, Ikatan Psikologi Sosial Indonesia dan Fakultas Psikologi Universitas Padjajajaran terkait Aspek Kepribadian Calon Presiden dan Wakil Presiden 2014, Kamis (3/7), di Jakarta.

BACA JUGA: Giliran Paguyuban Alumni Pesantren Protes ke Fahri

Ia menambahkan, dukungan yang diberikan kepada capres-cawapres itu bisa menguntungkan, tapi juga dapat merugikan. Namun, ia menolak merinci dukungan terhadap pasangan mana yang lebih menguntungkan.

Ia hanya mencontohkan, harusnya hitung-hitungan suara dari partai-partai koalisi bisa pararel dengan perolehan suara pasanagn capres-cawapres. “Kalau idealnya, semakin banyak koalisi, semakin banyak mendulang suara. Tapi kalau tidak terjadi demikian berarti merugikan," ujarnya.

BACA JUGA: Curigai Isu Komunis untuk Alihkan Kasus Korupsi

Terkait hasil survei dari Laboratorium Psikologi Politik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu Zainal mengaku gembira. Sebab, capres-cawapres yang bersaing di pilpres termasuk dalam kategori normal.

"Saya cukup senang melihat hasil ini, ini normal. Artinya kita bergembira capres dan cawapres masuk dalam kategori normal," kata Zainal seraya menyebut Prabowo dan Jokowi punya sejarah cukup kuat untuk mengejar prestasi.

BACA JUGA: Fitnah Bertubi-Tubi ke Jokowi Kotori Demokrasi

Sedangkan Suprapti Soemarmo Markam dari Ikatan Psikologi Klinis Indonesia mengatakan, hasil survei itu memang punya kekurangan dan kelebihan. Namun, ia meyakini siapapun yang terpilih di pilpres nanti merupakan figur terbaik.

"Hasil survei ini sama dengan pendapat kita punya kelebihan dan kekurangan. Siapa yang terpilih, dia adalah dua putra terbaik bangsa," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampung Naga Daulat Jokowi jadi Ki Jaka Winata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler