jpnn.com - JAKARTA - Direktur lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB) Didik J Rahbini mengatakan, elektabilitas Joko Widodo sudah semakin menjauhi elektabilitas Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Hal ini dikatakan Didik saat merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas peserta konvensi capres Partai Demokrat dan non konvensi di Jakarta, Kamis (10/10).
BACA JUGA: Yudi Setiawan Beri Sumbangan ke PKS di Pilkada DKI
Khusus untuk PDIP, Didik melihat kecenderungan suara pemilih PDIP mulai beralih dari Mega ke Jokowi -sapaan akrab Joko Widodo. Hal itu dilihat dari elektabilitas Jokowi yang mencapai 36,0 sedangkan Mega hanya 2,0.
"Elektabilitas Mega terus turun dan sangat rendah. Jadi kira-kira kader PDIP ingin juga Mega jadi queen maker-nya PDIP, sementara bintangnya Jokowi," kata Didik.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Diyakini Mampu Naikkan Popularitas Demokrat
Kondisi itu menurut Didik sangat wajar karena masyarakat ingin ada regenerasi kepemimpinan. Selain itu, PDB juga menyimpulkan bahwa elektabilitas Prabowo yang beberapa waktu lalu tidak jauh berebda dengan Jokowi, sekarang sudah jauh berada di bawah Jokowi, karena dari survei terbaru ini elektabilitas Prabowo hanya 6,6.
Karena itu, bila 2014 nanti PDIP dan partai besar lainnya tidak rasional dalam menentukan capres, Didik memprediksi mereka akan kalah. Termasuk bila Megawati tidak mengacu pada survei akademis dan PDIP tidak mengusung Jokowi sebagai capres.
BACA JUGA: Orang Dekat Ratu Atut Ditangkap Kejaksaan
"Kalau PDIP tidak rasional, bisa jadi Jokowi diambil orang lain, misalnya partai-partai kecil kumpul, dia akan menang," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Ambil Handuk di Kamar Holly
Redaktur : Tim Redaksi