jpnn.com - JAKARTA - Kampanye model blusukan dengan menyapa langsung warga ternyata lebih mengena dibandingkan model kampanye yang mengandalkan iklan ataupun pemberitaan di media massa. Berdasarkan survei yang dilakukan Lintas Citra Solusindo (LCS), kampanye dengan model iklan dan pemberitaan di media massa tidak serta merta menaikkan tingkat kepopuleran dan keterpilihan calon legislator maupun calon presiden.
Direktur Eksekutif LCS Survey Tomi Syavitra menuturkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya, ada tiga cara utama partai politik maupun para capres untuk meningkatkan elektabillitasnya. Yakni beriklan, pemberitaan dan blusukan.
BACA JUGA: Artha Meris Mengaku Tidak Pernah Berikan Duit ke Rudi Rubiandini
Nah, dari tiga cara itu yang paling disukai masyarakat adalah blusukan besarnya 38.3 persen. Disusul pemberitaan, dimana orang yang suka besarnya 35,9 persen. Sedangkan yang paling sedikit disukai adalah berkampanye lewat iklan. Besarnya hanya 25 persen. "Responden paling menyukai disapa politisi secara langsung (politisi yang blusukan). Ini adalah komunikasi yang paling diinginkan oleh pemilih," kata Tomi.
Menurut Tomi, saat ini masyarakat sangat mengharapkan para caleg dan capres bisa mewujudkan tuntutan mereka. Di antaranya harapan untuk perbaikan infrastruktur jalan sebanyak 18,7 persen; ketersediaan lapangan pekerjaan 13,7 persen; dan pelayanan kesehatan murah yang memadai 11,5 persen.
BACA JUGA: Datangi Muktamar Al Khairaat, Prabowo Didoakan Sukses di Pilpres
Survei ini juga mencari tahu partai manakah yang pola komunikasinya paling disukai masyarakat. Paling banyak adalah PDIP 20,9 persen; Partai Gerindra 19,2 persen; Partai Golkar 16,5 persen; Partai Hanura 10,0 persen; Partai Demokrat 9,6 persen; PKS 9,2 persen; PAN 3,9; Partai Nasdem 3,7 persen.
Sedangkan partai lain yang cara komunikasinya palingt sedikit disukai adalah PKB hanya 3,1 persen; PPP 2,2 persen; PBB 1,1 persen; dan PKPI 0,6 persen.
BACA JUGA: Presiden Minta Pengaduan Pemilu Tak Salah Alamat
Sedangkan untuk calon presiden, nama Gubernur DKI Joko Widodo perolehan hasil surveinya jauh melampaui calon presiden lainnya.
"Jokowi memimpin dengan perolehan sebesar 41,0 persen, selanjutnya Prabowo sebesar 17,2 persen," ujarnya.
Kemudian disusul Wiranto mendapatkan 10,8 persen, Aburizal Bakrie dengan angka 8,4 persen, disusul perolehan Dahlan Iskan sebanyak 5,9 persen dan Jusuf Kalla sebesar 5,5 persen.
Sedangkan nama–nama lain seperti Mahfud MD, Hatta Rajasa, Rhoma Irama, Gita Wiryawan, Pramono Edhie berada dibawah 5,0 persen.
Survei ini dilakukan 1 - 30 Januari 2014 di 34 Provinsi di seluruh Indonesia, menggunakan metodologi multistage random sampling, dengan melibatkan 2.400 orang responden yang memiliki hak pilih di Pemilu 2014, dengan margin of error 1,88% dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara via telephone dengan menggunakan kuesioner yang diinstal di tablet dan smartphone surveyor. Survei dilakukan dengan biaya sendiri. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Jadwalkan Pemeriksaan Sengman
Redaktur : Tim Redaksi