CILEGON - Rapat pemilihan pimpinan Ketua Komisi I DPRD Cilegon, Senin (24/10), rusuhBahkan, belasan polisi tampak turun tangan mengamankan jalannya rapat.
Pemilihan pimpinan komisi ini merupakan bagian dari rencana DPRD Cilegon melakukan perputaran (rolling) keanggotaan alat kelengkapan dewan
BACA JUGA: Demo, Buruh Menuntut UMP Naik 50 Persen
Rapat yang dimulai sekira pukul 11.30 WIB ini awalnya berjalan seperti biasaBACA JUGA: Keluyuran, 8 PNS Terjaring Razia
Dua calon mengajukan diri untuk berebut posisi ketua
Sepuluh menit rapat berjalan, anggota Komisi I DPRD Cilegon Ahmad Hujaeni yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Cilegon keluar ruangan diikuti Ketua Fraksi PDIP Nana Sumarna
BACA JUGA: Mayat Pria Bertato Mengapung di Bak Tinja
Tak lama berselang seluruh anggota Fraksi Golkar Komisi I lainnya juga keluarMereka antara lain Rebuddin, Muhtadi, serta Alfayan.Usut punya usut, ternyata rapat tersebut di-skors“Ini skors yang kedua kalinya,” ujar Sihabuddin
Dikatakannya, rapat tertunda lantaran anggota komisi terpecah dalam dua kubuKubu pertama menginginkan pemilihan dilakukan terbuka, sedang kubu yang lainnya bersikeras pemilihan ketua dilakukan tertutup.
Fraksi Golkar dan PDIP menginginkan pemilihan pimpinan komisi dilakukan secara terbukaSedang Fraksi BKN, PAN, PPP, dan Demokrat bersikeras menghendaki pemilihan dilakukan tertutup
Lobi-lobi politik pun dilakukan guna mencapai titik temuAnggota Fraksi Golkar Iye Rohiman tampak melakukan pertemuan tertutup dengan Rosyid Khaeruddin, anggota Komisi I dari Fraksi PKS
Masih di ruangan yang sama, Sofwan Marjudi (Fraksi PAN) tampak terlibat pembicaraan serius dengan Neni Andriyani yang juga berasal dari PAN
Di Komisi, Fraksi Golkar memiliki empat kursi, sedang tujuh kursi lainnya diisi PKS, PPP, PDIP, Demokrat, PAN, dan BKNMeski mendapat satu tambahan kursi dari PDIP, namun langkah Golkar tak bisa mulus menempatkan kadernya di pimpinan komisi ini
Sejumlah elit Fraksi PKS juga terlibat pertemuan serius membahas pemilihan pimpinan Komisi I iniWakil Ketua DPRD Cilegon Amal Irfanudin yang berasal dari PKS dan Ketua Fraksi PKS M Tahyar juga melakukan pertemuan tertutup di ruang Badan Anggaran di lantai III Gedung DPRD CilegonTampak ikut dalam pertemuan tersebut anggota Fraksi PKS lainnya M Ikbal dan Rosyid
Pertemuan tersebut berlangsung singkat, hanya kurang lebih 15 menitSelang beberapa waktu kemudian Rosyid pun tampak berbicara serius dengan Ketua DPRD Cilegon Arief Rivai MadawiPembicaraan keduanya pun berlangsung singkatTampak Arif merangkul Rosyid dan membawanya masuk ke ruang Badan AnggaranSelang beberapa menit kemudian, Rosyid pun kembali ke ruang komisi I
Tak lama berselang, belasan polisi berseragam masuk ke gedung DPRD CilegonMereka menyisir ruang-ruang kerja komisiSuasana di gedung dewan pun tampak tegang
Waka Polres Cilegon Kompol Darwis yang berada di lokasi mengelak memberikan keterangan“Tanya saja ke Ketua Dewan,” katanya
Sementara Ketua DPRD Cilegon Arief Rivai Madawi kepada wartawan mengaku sengaja meminta bantuan polisi lantaran jalannya rapat tak lagi kondusif“Saya diancam akan dibunuh, keadaan ini sudah tidak amanPemilihan akan kita tunda sampai batas waktu tidak ditentukan, sampai ada kesempakatan,” katanya.
Saat ditanya soal ancaman yang dialamatkan ke dirinya, Arief mengatakan hal tersebut dilakukan salah seorang anggota Komisi ISayangnya, ia enggan menyebutkan nama anggota dewan tersebut“Ini hanya antisipasi (kedatangan polisi-red)Saya berulang kali diancam mau ditembak,” ungkapnya.
Ditundanya pemilihan pimpinan komisi ini membuat geram beberapa anggota dewan di luar Komisi IApalagi beberapa dari mereka cukup terganggu dengan adanya pengamanan yang berlebihan dari pihak kepolisian
Beberapa dari mereka malah beranggapan penundaan ini hanya akal-akalan Fraksi Golkar untuk menggagalkan pencalonan Sihabuddin“Selama ini Sihab (panggilan akrab Sihabuddin-red) dikenal kritis dalam berbagai kebijakan eksekutifBila ia jadi ketua, eksesnya sangat besar, bisa ketar-ketir Pemkot Cilegon,” kata anggota salah seorang Fraksi BKN yang enggan disebutkan namanya
Hal yang sama juga dilontarkan salah seorang anggota Fraksi Demokrat“Ini skenario Golkar, karena bila dilanjutkan mereka tidak akan dapat Ketua Komisi I,” kata sumber di Fraksi Demokrat yang juga enggan disebutkan namanya
Sementara anggota Fraksi Golkar Rahmatullah membantah anggapan tersebut“Intinya kita tetap mengedepankan asas demokrasiTidak benar kalau ada yang mengatakan itu skenario Golkar,” tegasnya.
Sedang Sihabuddin Sidik menyesalkan kisruhnya pemilihan Ketua Komisi I ini“Saya rasa kita masih perlu banyak belajar demokrasi,” katanya.
Menurutnya, Golkar harusnya tidak perlu takut kalah dalam pemilihan nanti“Saya kan cuma satu suara, kok mereka yang banyak kikuk menghadapi saya,” ujarnya
Hingga semalam, Ketua Fraksi Golkar DPRD Cilegon Ahmad Hujaeni tak bisa dimintai konfirmasinyaBeberapa kali ponselnya dihubungi, tak juga diangkat(mg-05/del/ags)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Urus Pemekaran, Sekab Kolaka Bawa Camat ke DPR
Redaktur : Tim Redaksi