Pemilik 198 Lahan Tidur di Batam Dipanggil Pimpinan BP

Minggu, 22 Oktober 2017 – 22:39 WIB
Warga memanfaatkan tanah kosong di Sagulung untuk belajar menyetir mobil. F. Dalil Harahap/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Kepala BP Batam yang baru langsung memanggil pemilik 198 lahan tidur seluas 1.735,15 hektare di Batam, Kepri, pasca-lengsernya kepemimpinan Hatanto Reksodipoetro.

“Dari 198 titik itu dibagi lagi menjadi titik belum terevaluasi dan sudah terevaluasi,” kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, Sabtu (21/10).

BACA JUGA: Beli Ponsel Pakai Uang Palsu, Junaidi Dibekuk Polisi

Ada 126 lokasi yang dapat dievaluasi terdiri dari 25 titik telah dibatalkan seluas 257,16 hektar. Kemudian 20 titik seluas 102,05 hektar telah dilakukan pemanggilan lewat media massa.

47 titik 329,77 hektar sedang dalam proses pembangunan dan pengurusan dokumen perizinan dan 34 titik masuk dalam status evaluasi ditingkatkan alias menaikkan status pemanggilannya dari Surat Peringatan (SP) pertama ke SP kedua dan seterusnya.

BACA JUGA: Terjebak Macet, Pelaku Jambret Babak Belur Dihajar Warga

Sedangkan sisanya ada 72 lokasi dengan luas 939,31 hektar yang belum dapat dievaluasi. Ada bermacam-macam alasannya. Alasan pertama adalah karena 44 titik seluas 688,88 hektar ternyata belum memiliki status Hak Pengelolaan Lahan (HPL), namum terlanjur dialokasikan.

Kemudian 24 titik seluas 248,80 hektar masih dalam sengketa atau tumpang tindih dengan lahan lainnya. Dua titik seluas 1,27 hektar ternyata merupakan aset pemerintah yang perlu diverifikasi ulang dan dua titik lagi seluas 0,36 hektar masih belum prioritas.

BACA JUGA: Empat Anggota Polresta Barelang Dipecat

“Tindakan yang dilakukan masih tetap sama dengan pemanggilan melalui media massa karena banyak juga perusahaan yang tidak hadir karena belum dapat informasi pemanggilan,” katanya lagi.

Pekerjaan pimpinan baru BP Batam akan sangat panjang. Karena total luas lahan tidur di Batam mencapai 7.561 hektar dari 2.663 lokasi dan saat ini baru 1.735 hektar yang dipanggil atau baru 20 persen.(leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Please, Dokter Jangan Bedakan Pasien Umum dan BPJS


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler