JAKARTA - Kisruh seputar sepak bola tanah air bisa jadi akan berkepanjanganItu jika para pertemuan antara Ketua Normalisasi (KN) Agum Gumelar dengan Presiden FIFA Sepp Blatter pada 19 April lusa hasilnya tidak sesuai harapan para pemilik suara
BACA JUGA: Allegri Bantah Ibra Hengkang
Kubu pro perubahan yang saat ini mengklaim jumlahnya mencapai 87 suara menginginkan FIFA mengijinkan tiga nama yaitu George Toisutta, Arifin Panigoro, dan Nirwan Bakrie diperbolehkan dicalonkan sebagai Ketuam Umum PSSI
BACA JUGA: Janji Datangkan Ancelotti
Hal itu berdasar keputusan Komite Banding (KB) pada 25 Feburari lalu.Dalam press conference yang digelar di Hotel Sahid kemarin siang, beberapa perwakilan pemilik suara menegaskan jika pemilik suara akan tetap menggelar kongres tersendiri jika FIFA tidak mengindahkan tuntutan mereka.
"Jika dalam pertemuan antara Pak Agum GUmelar dengan FIFA nanti ternyata FIFA tidak bersedia mengubah keputusan mereka yang melanggar statuta mereka sendiri itu, kami selaku mayoritas suara akan menormalkan kondisi tersebut," kata Hadiyandra, perwakilan pemilik suara kepada wartawan kemarin
"Menormalkan yang kami maksud yaitu menggerakkan kongres ini agar sesuai dengan Statuta PSSI dan FIFA
BACA JUGA: Kejar Rival
Mungkin secara vulgar kami bisa mengatakan bahwa jika keputusan ini tidak diikuti FIFA atau pelanggaran tersebut tidak diluruskan FIFA, kami tidak ragu untuk menyelenggarakan kongres tersendiri sekalipun konsekuensinya adalah sanksi dari FIFATidak ada keraguan dari kami," sambung pria yang juga anggota Komite Pemilihan (KP) hasil kongres di Hotel Sultan Kamis kemarin (14/4).Tapi Hadiyandra yakin dalam pertemuan dengan Sepp Blatter ketua KN Agum
Gumelar akan menyampaikan bagaimana kondisi yang ada di Indonesia dengan sebenarnya"Kami yakin dengan seyakin-yakinnya kapasitas Pak Agum selalu menyerukan agar kita tunduk pada peraturan persepakbolaan, Statuta FIFA dan PSSIKami pecaya Pak Agum akan selalu bergerak ke depan dan akan menyampaikan hal ini."
Atqia Abubakar, Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh yang menjadi wakil dari pemilik suara lainnya mengatakan pihaknya lebih takut kepada hukum masyarakat ketimbang hukuman FIFA"Yang lebih susah itu menghadapi hukuman dari masyarakatSaya tidak takut dari FIFA," ujar Atqia.
Dalam press conference kemarin pemilik suara juga mendesak KN menepati janjinya untuk segera mengeluarkan keputusan menganulir sanksi yang dijatuhkan pengurus PSSI terdahulu kepada Arifin PanigoroBos Medco Group itu diskorsing tak bisa berkecimpung dalam dunia sepak bola nasional seumur hidup karena membentuk Liga Primer Indonesia (LPI) yang dinilai pengurus PSSI era Nurdin Halid sebagai liga haram.
Setelah Nurdin Halid cs turun dan PSSI diambil alih oleh KN, status LPI kini diakui hingga musim ini berakhirMenurut Hadiyandra, skorsing terhadap Arifin sudah tidak etis lagi karena LPI saat ini sudah diakomodir oleh KN
"Dalam kongres kemarin diputuskan, beberapa skorsing akan dibahas oleh KN dalam waktu 1 x 24 jamKami sepakat soal ituKami menghormati Pak Aagum sebagai Ketua KN dan kami menunggu keputusan dari beliauNamun, hingga saat ini keputusan soal skorsing beberapa pihak belum juga beliau keluarkanTanda-tanda menuju ke sana pun belum adaKami atas nama pemilik suara sangat menyayangkan hal iniHal yang sangat kami tunggu adalah keputusan beliau soal skorsing Pak Arifin PanigoroItu harus segera diputihkan," paparnya(ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituduh Doping, Barca Tuntut Rp 75 M
Redaktur : Tim Redaksi