MEDAN - Pelaksanaan Pemilihan Umum 2009 mendatang diprediksi masih rawan konflik, sebab sampai kini masih banyak pelaku-pelaku politikus programatik yang kerap menggunakan cara-cara tak wajar dalam menjalankan kepentingan politiknya.
Gubernur Lemhanas, Muladi SH, kepada wartawan usai menghadiri pertemuan dengan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin, di aula Martabe, Pemerintah Provinsi Sumut kemarinDisebutkan dia, sampai sejauh ini potensi konflik itu masih ada meski hanya sebatas riak-riak kecil.
"Kalau mau dikategorikan konflik nggak juga paling hanya riak-riak kecil, dan dalam setiap pelaksanaan pesta politik itu pasti ada," katanya
BACA JUGA: Mendagri Tunjuk Robert Simbolon
Dia menambahkan, sejauh ini cukup banyak politikus programatik yang keraop memaksakan ambisi dan tujuannya sehingga kerapmembuat gejolak di tengah masyarakatUntuk mengantisipasi riak itu membesar pada pelaksanaan Pemilu mendatang, kata Muladi, saat ini lembaga yang dipimpinnya itu sedang melakukan penelitian dan pemetaan potensi-potensi konflik
BACA JUGA: PKS Minta Diundi Saja
Yang jelas kemungkinan itu semakin tipis, sebab dari gambaran pelaksanaan Pilkada sejumlah daerah relatif aman.Lemhanas sudah melakukan antisipasi agar pelaksanaan pemilu mendatang berakhir konflik
BACA JUGA: DPD Ancam akan Merevisi UU MK
"Budaya politik harus baikCara-cara tidak fair, partai programatik denan cara-cara yang tak masuk akal harus dihilangkan maka ini akan kondusif," ujarnya.Dia menyayangkan, etika dan budaya politik yang tak pernah diterapkan dengan baik oleh elit-elit politik di Indonesia sehingga kerap menimbulkan berbagai pertentangan di tengah masyarakatNamun, Muladi mengaku belum bisa memprediksi potensi konflik dalam Pilkada Sumatera Utara.(RP/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepakat Kawal Hak Angket BBM
Redaktur : Tim Redaksi