jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memastikan pihaknya terus mematangkan persiapan pengamanan pelaksanaan Pemilu 2024. Polri dengan melibatkan pihak terkait sudah membentuk Satgas Nusantara dan Operasi Mantap Brata.
"Ini masih kami godok terus, berapa kekuatan, kemudian ancaman apa saja yang dimungkinkan akan terjadi, berapa sarana prasarana yang digunakan. Ini semua masih digodok," kata Dedi, Minggu. (19/6).
BACA JUGA: Merasa Diperlakukan Semena-mena, Nikita Mirzani Mau Lapor ke Mabes Polri
Eks Kapolda Kalimantan Tengah ity menjelaskan Polri telah berkoordinasi dengan KPU RI yang menyampaikan tahapan Pemilu 2024 yang dimulai pada 14 Juni 2022.
Dalam penahapan tersebut, lanjut jenderal bintang dua itu, Polri telah menyiapkan Operasi Mantap Brata yang diikuti seluruh polda di 34 provinsi.
BACA JUGA: Bang Edi Minta Mabes Polri Dalami Penerbitan SP3 di Polres Medan
"Semua Polda nanti melaksanakan kegiatan Operasi Mantap Brata," kata dia.
Dalam operasi tersebut, kata Dedi, seluruh polda jajaran mempersiapkan dan mengantisipasi segala potensi ancaman yang terjadi pada setiap tahapan pemilu.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Mendagri Tito soal TNI-Polri Jadi Pj Kepala Daerah
"Karena setiap penahapan sudah kami analisis memiliki spektrum ancaman gangguan kamtibmas yang berbeda," terangnya.
Eks Wakapolda Kalimantan Tengah itu juga mengatakan pelibatan kekuatan Polri, sarana, dan prasana akan berbeda-beda.
"Polri menjamin bahwa seluruh tahapan pemilu ini bisa berjalan dengan baik dan pesta demokrasi, sebagai harapan masyarakat, berlangsung dengan aman, tertib, lancar," kata Dedi.
Terkait antisipasi polarisasi pemilu, menurut Dedi, hal itu tidak bisa dihindari, begitu pula politik identitas, berita bohong (hoaks), dan ujaran kebencian. Polri akan melakukan penegakan hukum, tetapi Korps Bhayangkara bakal mengedepankan upaya preventif dan preemtif terlebih dahulu.
Langkah antisipasi yang dilakukan adalah membentuk Satgas Nusantara melibatkan instansi terkait dari KPU dan Bawaslu.
"Polri sudah menyiapkan Satgas Nusantara sebagai bentuk cooling system. Kemudian berkolaborasi melakukan literasi, sosialisasi, dan pengingat apabila ada masyarakat atau kelompok tertentu yang menyebarkan, memviralkan konten-konten yang bersifat polarisasi, politik identitas, hoaks, akan kami ingatkan," kata Dedi.
Satgas Nusantara bakal beroperasi saat Polri menyatakan Operasi Mantap Brata dimulai.
Dedi menegaskan peringatan akan diberikan kepada pihak-pihak yang mencoba menyebarkan berita bohong. Bila peringatan sudah diberikan lebih dari satu kali, maka penegakan hukum akan dilakukan. "Agar tidak terjadi lagi kegiatan seperti itu," kata Dedi.
Alumni Akpol 1990 itu menambahkan Polri menjadikan momen HUT Ke-76 Bhayangkara sebagai wadah untuk menjaga soliditas dan sinergitas berbagai pihak guna menyukseskan berbagai agenda nasional dan internasional yang ada di Indonesia, seperti Presidensi G20 dan Pemilu 2024.
"Bapak Kapolri selalu mengingatkan, mari kita menjaga persatuan dan kesatuan, merawat kebinekaan dalam bingkai NKRI," demikian Dedi. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bripka Andi Arvino Akhirnya Dipecat Tidak Hormat dari Polri
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga