Pengamat komunikasi politik IAIN Mataram Dr Kadri menilai, ada banyak alasan yang membuat Pemilukada Kota Mataram akan berlangsung seru
BACA JUGA: Di Sulut, Demokrat Pilih Dukung Incumbent
Salah satunya adalah gejolak politik yang terjadi selama iniBACA JUGA: Di Banjarmasin, Hanura Tunggu Injury Time
Bahkan dalam tiap detik," ungkapnya.Selain itu, beberapa figur yang berniat ikut bertarung mempunyai basis pendukung yang sama kuat
BACA JUGA: Dua Hari Tak Kelar, Pembentukan Panwas Diurus DPRD
Dia melihat, pasangan ini mempunyai basis massa kalangan menengah ke bawah"Pasangan ini mempunyai massa dari kalangan yang sudah merasa puas dengan kepemimpinan H MohRuslan," terangnya.Sementara pasangan HL Bakri-Ahmad Rusni (BARU) dinilainya juga memiliki basis massa yang tak kalah besarDengan embel-embel perubahan yang dikedepankan oleh pasangan ini, dinilai orang yang tak merasa puas dengan kepemimpinan H MohRuslan, sebagian besar akan berpaling ke pasangan ini"Pasangan BARU juga punya pemilih militan dari sebagian kelompok muslim yang seorganisasi dengan pasangan ini," ucapnya.
Sementara untuk pasangan HL Fathurrahman-Muazim Akbar (FAHAM), Kadri juga menyatakan tidak akan kekurangan pendukungJika pasangan ini mempunyai dana mencukupi, dia bisa mengubah segala kemungkinan"Faktor dana tidak bisa dikesampingkanDalam beberapa pilkada di Indonesia, faktor dana bahkan bisa mengalahkan popularitas," terangnya.
Pemilukada bakal semakin seru bila Nanang Samodra benar-benar ikut bertarungFigur Nanang masih akan menjadi ancaman bagi calon-calon lain"Apalagi kalau pendampingnya tepat," ucapnya.
Dia memprediksi, jika ada empat calon atau lebih yang bertarung dalam pemilukada nanti, dia sangat yakin bakal terjadi dua putaran"Bahkan tiga pasangan saja, kemungkinan besar tetap dua putaran," jelasnya.
Pengamat lainnya H Usman Paradiso menilai, meskipun bakal seru, namun ia pesimis Pemilukada Kota Mataram bakal menghasilkan pemimpin yang mampu mendatangkan perubahanSebab, dari proses politik yang dilalui saja sudah harus menggelontorkan materi yang sangat banyak"Bukan rahasia umum lagi kalau untuk mendapatkan kendaraan politik, satu pasangan calon harus mengeluarkan Rp 2-3 miliar," bebernya.
Namun, dia berharap, rasa pesimisnya ini bisa dijawab dengan kepemimpinan yang baik dari pasangan calon yang terpilih dalam pemilukada mendatang"Saya justru berharap prediksi saya ini salahTapi mungkin gak?" ujarnya(oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Panwas, Pemilukada Tetap Digelar
Redaktur : Tim Redaksi