Pemimpin Agama Minta PBB Perhatikan Hal Ini

Jumat, 25 September 2015 – 12:35 WIB
Kepala Humas Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah pemimpin agama dan berbagai elemen komunitas masyarakat di berbagai belahan dunia, meminta para pemimpin negara yang mengikuti Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Jumat (25/9), memerhatikan berbagai permasalahan yang melanda di dunia belakangan ini.

Para pemimpin agama, menurut Kepala Humas Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow, mengingatkan sistem ekonomi yang berangkat dari keserakahan, terbukti telah menciptakan kemiskinan global. 

BACA JUGA: Arab Saudi Bantah Keras Putra Mahkota jadi Biang Kerok Tragedi Mina

“Kemiskinan adalah masalah kemanusiaan. Kemiskinan memiliki kekuatan yang bisa merendahkan martabat manusia, menyebabkan penderitaan yang tidak bisa ditolerir dan sering menjadi sumber keterasingan, kemarahan bahkan kebencian dan sumber perlawanan,” ujar Jeirry, Jumat (25/9).

Menurut Jeirry, ‎kemiskinan dapat memproduksi tindakan permusuhan dengan mencari pembenaran di dalam pendasaran agama, kemiskinan mengancam perdamaian dan keamanan. 

BACA JUGA: Terobos Lautan Calon Haji, Anak Raja Saudi Dituding jadi Biang Tragedi Mina

“Karena itu, kami meminta para pemimpin bangsa dalam Sidang Umum PBB agar memerhatikan dengan serius sekaligus mencari pemecahan bersama untuk sebuah alternatif terhadap sistem ekonomi yang lebih seimbang antar bangsa dan menghargai kemanusiaan,” ujar Jeirry.

Para pemimpin agama dan berbagai komunitas‎ kata Jeirry, juga mengingatkan, gelombang pengungsian besar-besaran akibat perang mengakibatkan penderitaan dan hilangnya harapan bagi korban. 

BACA JUGA: Inilah Beberapa Tragedi di Puncak Musim Haji

Pengungsi Suriah dan banyak lagi dari berbagai negara yang dilanda konflik dan perang adalah korban. Mereka harus melarikan diri dari kampung halaman  karena tidak ada masa depan di tanah kelahiran. 

“‎Masalah pengungsi adalah masalah kemanusiaan, bukan tentang agama atau etnis. Para pemimpin Uni Eropa harus menyambut mereka dan memperlakukan mereka sebagai manusia. Begitu juga negara-negara Arab agar menaruh perhatian lebih untuk membuat perdamaian di Jazirah Arab. Jangan diam melihat tetangga yang menderita," ujar Jeirry.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesaksian Jemaah yang Selamat dari Kamis Berdarah di Mina, Mana Pengamanan?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler