jpnn.com - ANTALYA - Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengatakan rata-rata pemimpin G20 berpendapat bahwa Islam bukanlah sebuah masalah dan harus dibedakan mana tindakan radikalisme dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
"Artinya, yang menjadi masalah itu bukan Islam, tetapi bagaimana Islam diselewengkan untuk kepentingan kelompok Negara Islam atau IS (ISIS).
BACA JUGA: Prancis Buktikan Janjinya, Hancurkan Markas ISIS!
"Mereka (pemimpin G20) menggunakan kata 'perverted' (memutarbalikkan), Islam telah diputarbalikkan oleh ISIS,” kata Najib.
Najib mengatakan memang tidak dapat dihindari jika kejadian di Paris dikaitkan dengan faksi militan Islam karena kejadian serupa pernah terjadi di Paris sebelum ini, bahkan juga di Ankara, Turki.
BACA JUGA: MUI: Jangan Ada Spekulasi Dulu Soal Motif dan Pelaku Teror Paris
“Oleh karena tindakan itu, perhatian publik terhadap Islam dapat dilihat,” kata Najib pada konferensi pers setelah menghadiri sesi makan malam pemimpin G20 sebelum kembali ke Malaysia.
Najib berada di Turki,dalam rangka kunjungan kerja tiga hari menghadiri KTT G20 ke-10 sekaligus berpartisipasi dalam acara tersebut kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN.
BACA JUGA: 60.000 Warga Desak Seorang Perempuan Mundur
Pada konferensi pers tersebut, Perdana Menteri turut diminta mengomentari pandangan beberapa pihak di Eropa bahwa militan ISIS mungkin menyusup dalam kalangan pengungsi Suriah di sana dan bagaimana tindakan Malaysia terhadap usulan untuk membawa pengungsi Suriah ke negara tersebut.
Najib mengatakan penyaringan terhadap pengungsi Suriah ini dapat dilakukan oleh lembaga keamanan negara.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Syria Salahkan Prancis
Redaktur : Tim Redaksi