Pemimpin Nasionalis Rusia Dipenjara Seumur Hidup atas Kejahatan Kebencian

Sabtu, 25 Juli 2015 – 13:03 WIB
Ilya Goryachev. Foto: AP

jpnn.com - RUSIA - Pengadilan Moskow memvonis seorang pemimpin nasionalis Rusia seumur hidup atas perannya dalam serangkaian kejahatan kebencian, termasuk pembunuhan seorang pengacara hak asasi manusia terkemuka dan wartawan.

Ilya Goryachev, 33, yang sebelumnya dinyatakan bersalah memerintahkan lima pembunuhan, mendirikan sebuah kelompok ultra-nasionalis dan memiliki senjata secara ilegal.

BACA JUGA: Kepala Penjara Rumania Era-Komunis Divonis 20 Tahun Penjara atas Kasus Kemanusiaan

Goryachev membantah semua tuduhan. Ketika hakim membacakan putusan, ia pingsan di pengadilan. Dia diperkirakan akan mengajukan banding.

Berpikir Dua Kali
Saat membacakan putusan pada hari Jumat, pengadilan kota Moskow mengatakan hukuman seumur hidup mencerminkan "bahaya yang luar biasa dari terdakwa untuk masyarakat".

BACA JUGA: Mantap... Turki Berhasil Menangkap Ratusan Tersangka Pendukung ISIS

Awal bulan ini, Goryachev dinyatakan bersalah oleh juri dari beberapa kejahatan, termasuk keterlibatan dalam lima pembunuhan atas dasar ideologi.

Di antara mereka yang dibunuh oleh kelompok Organisasi Tempur dari Nasionalis Rusia (BORN) adalah pengacara Stanislav Markelov dan wartawan Anastasia Baburova. 

BACA JUGA: Kelompok Hak Asasi Mendesak Pakistan Tidak Gantung Orang Sakit Jiwa

Mereka berdua ditembak mati di jalan raya di Moskow pada tahun 2009. 

Dalam foto 2009 ini, seorang wanita menempatkan bunga di samping potret Stanislav Markelov, (kanan) dan Anastasiya Baburov di lokasi pembunuhan mereka di Moskow

Dalam pidato emosional setelah keputusan itu, ibu dari salah satu korban Goryachev mengatakan dia berharap hukuman penjara seumur hidup "akan memaksa orang lain untuk berpikir dua kali sebelum melakukan kejahatan seperti itu".

Goryachev, pernah menimba ilmu sejarah di universitas Moskow, dan bersembunyi di Serbia sebelum di ekstradisi pada 2013. Beberapa anggota lain dari BORN sudah dituntut dan menjalani hukuman penjara dalam waktu yang lama. (ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... India Batasi Tas Sekolah Anak Tidak Boleh Lebih dari 10 Persen Berat Badan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler