Pemindahan IKN, Pakar: Keputusan Politik Negara yang Visioner dan Strategis

Rabu, 16 Februari 2022 – 01:30 WIB
Titik kontrol geodesi atau titik nol pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Panajam Pares Utara, Kalimantan Timur. ANTARA/Muhammad Fauzi Fadilah

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Sosiologi Perkotaan dan Kawasan Profesor Gumilar Rusliwa Somantri memberi respons atas pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Dia menilai bahwa pemindahan IKN itu merupakan sebuah keputusan politik negara yang sangat visioner dan strategis. 

BACA JUGA: Teras Narang Tegaskan Kepala Otorita IKN Bukan Sekadar Berani Menjalankan Proyek Infrastruktur

“Secara sosiologis kebijakan ini berati menggeser titik berat pembangunan dari Jawa sentris ke nusantara sentris,” kata Gumilar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/2). 

Menurut dia, saat ini Pulau Jawa memiliki sudah memiliki 156 juta penduduk, dengan daya dukung ruang terbatas.

BACA JUGA: Kepala BIN Sebut IKN Nusantara Sebagai Pembangkit Pertumbuhan Ekonomi Baru

Oleh karena itu, kata Gumilar, dengan adanya IKN Nusantara diharapkan bisa membuat pemerataan penduduk tercipta secara produktif.

Dia menjelaskan saat ini penduduk Kaltim berjumlah lima juta jiwa. Padahal, luas wilayahnya sama dengan Pulau Jawa ditambah Madura dan Bali. “Dengan pindahnya IKN, diharapkan pemerataan penduduk terjadi secara alamiah,” ujar sosiolog Universitas Indonesia tersebut.

BACA JUGA: Baru 5 Hari 21 Ribu Orang Sudah Tanda Tangan Petisi Tolak IKN Pindah, Artinya?

Menurut Gumilar, rencana pemindahan IKN sudah sering diwacanakan sejak 1960 hingga era reformasi. 

Namun, hal itu baru ditindaklanjuti dengan undang-undang (UU) di masa sekarang.

Proses pembuatan UU IKN pun sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku. 

“Telah melalui pembahasan dan masukan para akademisi, serta perdebatan di DPR RI,” katanya.

Gumilar mengungkapkan IKN Nusantara nantinya akan jadi kota percontohan nasional, karena merupakan forest city pertama di dunia. 

Kota ini juga akan menerapkan sistem transportasi massal modern ramah lingkungan dan menggunakan energi terbarukan secara masif.

“Pembangunannya dengan sistem teknologi maju mampu menyelesaikan persoalan kekurangan air, labilitas geologis, jaminan keamanan, keindahan, dan kenyamanan,” kata Gumilar. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler