Pemisahan Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Minggu, 10 April 2011 – 06:20 WIB

SURABAYA - Bayi kembar siam dempet pantat, Rochman-Rochim, dapat dipisahkan tiga jam lebih cepat dari waktu yang direncanakanSebelumnya, tim dokter yang tergabung dalam Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Soetomo-FK Unair menjadwalkan pemisahan bayi kembar siam asal Jombang itu berlangsung pukul 23.30 tadi malam

BACA JUGA: SBY Minta Optimalkan Lembaga Bencana Milik ASEAN



Namun, ketika operasi baru memakan waktu 14 jam 30 menit, atau pukul 20.30, badan Rochman-Rochim sudah dapat dipisahkan
Operasi pemisahan kembar siam yang lahir pada 4 September 2009 tersebut direncanakan memakan waktu total 27 jam

BACA JUGA: Ulat Bulu Belum Ancam Pangan

Dimulai pukul 06.00 kemarin dan selesai pukul 09.00 hari ini.

Ketua PPKST RSUD dr Soetomo-FK Unair dr Agus Harianto SpAK mengatakan, operasi berjalan lancar
Meski ada beberapa kendala, semua dapat ditangani dengan baik

BACA JUGA: Setoran Haji Tembus Rp 26 Triliun

"Kendala tersebut, antara lain, ketika memisahkan tulang ekor, sempat ada kesulitanTapi, akhirnya hal itu dapat ditanggulangi," katanya

Dokter Poerwadi SpB SpBA, anggota tim PPKST lainnya, menyatakan hal serupaDokter spesialis bedah anak itu mengatakan, proses pembedahan dimulai dari insis oleh dokter spesialis bedah plastik, dilanjutkan dokter bedah ortopedi dan traumatologi yang bertugas memotong tulang ekorSetelah itu, dokter spesialis bedah anak yang bertugas memisahkan rectum dan anusnya"Semua relatif tak ada masalahHanya, ditemukan hal baruTernyata dempetnya tak hanya di tulang ekor, tapi hingga ke bagian sampingnya," terang Poerwadi

Kesulitan utama, kata Agus, tetap pada pemisahan di bagian sekitar penisMenurut Agus, di daerah tersebut banyak sekali jumlah dan cabang pembuluh darahTim bedah urologi harus bekerja ekstrahati-hati untuk memilah pembuluh darah dan persarafan satu per satu"Jika pembuluh darah besar terpotong, bisa terjadi perdarahan hebatIni yang kami hindari," paparnya

Perdarahan hebat akan membuat aliran darah menuju ke penis menjadi berkurangBahaya yang mungkin terjadi adalah jaringan penisnya mengalami necrosis (kerusakan)Dalam kondisi seperti itu, tentu penis tak berfungsi sebagaimana mestinya

"Makanya, tim dokter tak berani bertindak sembronoLebih baik hati-hati dan pelan-pelan, namun berubah manis," lanjut konsultan anak iniPemisahan bagian penis direncanakan selesai dalam waktu empat jamNamun, karena dirasa belum cukup, waktunya ditambah menjadi enam jam

Ditanya mengenai Rochman atau Rochim yang akhirnya mendapatkan penis, Agus menyebut bayi kuningItu adalah nama untuk menyebut RochimPertimbangannya, aliran darah ke penis lebih dominan untuk RochimSelain itu, saluran kencing milik Rochim lebih panjang daripada saudara kembarnya, Rochman"Sebelum dipisah, dilakukan pemeriksaan pembuluh darah dengan USG DopplerHasilnya, aliran darah lebih dominan Rochim," katanya.

Tepat pukul 20.30 Rochman-Rochim sudah dapat dipisahkanSetelah itu, masing-masing dipindahkan ke ruang operasi yang berbedaRochman di ruang operasi 609, sedangkan Rochim di ruang 607

Selanjutnya, tim dokter melakukan proses rekonstruksiTim bedah urologi dan plastik bekerja terlebih dahuluMereka merekonstruksi bagian urogenitaliaUntuk menjalankan proses ini, dibutuhkan waktu sekitar lima jam

Selanjutnya, tugas digantikan dokter bedah anakMereka merekonstruksi bagian rectum dan anusPoerwadi mengatakan, Rochman-Rochim memiliki dua rectum yang terpisah selaput tipisKesannya seperti menempel"Ternyata, jarak antara rectum dan anus hanya satu sentimeterDengan demikian, tak ada masalah dengan anusnya," paparnya

Dengan kondisi seperti tu, setiap balita tetap memiliki anusTapi, mungkin ada salah satu bagian anus balita yang perlu dijahit agar otot untuk menahan dan mengejan ketika buang air besar (BAB) berfungsi dengan baik"Untuk anus tak ada masalah," kata PoerwadiOperasi diakhiri dengan penutupan luka bekas operasiTim bedah plastik menggunakan kulit dari area paha atau perut

Agus mengatakan, Rochman-Rochim adalah kembar siam ke-43 yang ditangani tim PPKST RSUD dr Soetomo-FK UnairSejak lahir pada 4 September 2009, mereka langsung dibawa ke RSUD dr SoetomoSejak itulah mereka menjalani rawat inap hingga dilakukan operasi pemisahan kemarin"Menangani Rochman-Rochim bukan hal mudahSebab, penisnya hanya satu," katanya

Hanya satu alat kelamin inilah yang menjadi problem utamaSebab, yang dipertimbangkan tim dokter tak hanya keselamatan ketika operasi, tapi hingga keduanya dewasa nanti"Pertanggungjawaban itulah yang kami pertimbangkanBagaimana bila salah satu dari mereka nanti menyalahkan kami" Ini yang benar-benar kami pikirkan," lanjutnya.

Karena itu, tim dokter melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan hasil terbaikSalah satunya berkonsultasi dengan dokter asing yang berpengalaman menangani bayi kembar siam phygophagus berjenis kelamin laki-laki dengan kondisi satu penis

Agus mengatakan, di dunia hanya ada dua kasus yang kondisinya sama dengan Rochman-RochimPertama, bayi Inggris yang dioperasi 20 tahun laluSaat itu Prof Lewis Spitz yang menangani operasi menyerahkan penis ke salah satu bayiKasus kedua adalah bayi asal Sudan yang menjalani operasi pemisahan di RS Abu DhabiUntuk kasus kedua ini, penisnya dibagi dua"Kami sudah kontak dengan Prof Lewis dan mengirimkan semua keterangan mengenai Rochman-Rochim kepadanyaDia sangat apresiasi dan mau membantu kami," terangnya

Sedangkan tim dokter di RS Abu Dhabi tak bisa dikontakKarena itu, tak diketahui bagaimana cara mereka membelah penis pasiennya"Yang ketiga, ya Rochman-Rochim ini," tambahnya(ai/c2/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BKN Akan Selektif Terbitkan NIP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler