"Ibu kota tetap disini, pemerintahan kayak model Malaysia
BACA JUGA: Jaksa Agung Harus Bebas Intervensi
Itu lebih murah dan (nilai) historisnya tidak hilang kan," kata Gamawan.Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebutkan tiga opsi yang tengah ia pikirkan terkait ibu kota negara
BACA JUGA: Komnas HAM: Istana Dukung Pengemisan Terbuka
Kedua, memindahkan ibu kota negara ke kota lain yang sama sekali baruBACA JUGA: Pantau Investigasi Penusukan Pendeta
Opsi ketiga ini mirip dengan yang dilakukan Malaysia dengan membangun pusat baru pemerintahan di Putrajaya.Gamawan mengatakan, saat ini tim kecil bentukan Presiden tengah mengkaji opsi-opsi terkait ibu kota negaraDiskusi akan dilakukan dengan berbagai pihak"Ini kan beliau (Presiden) lempar (opsi), supaya semuanya mendiskusikan, (supaya) ada diskursus bangsa iniPerguruan tinggi supaya memberikan reaksiMana yang lebih baik dari pilihan-pilihan ituBeliau membuka ruang untuk diskusi," katanya.
Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai mengatakan, Presiden mengharapkan adanya konsolidasi antara kementerian dan lembaga (K/L) untuk menyatukan rumusan kajian mengenai perpindahan ibu kota"Semua dokumen yang telah diselesaikan, seperti asessment awal, berbagai kajian tata ruang yang terkait dengan ibu kota Jakarta, serta kajian terhadap opsi-opsi alternatif ibu kota, akan dikerucutkan," kata Velix.
Dikatakan Velix pula, Presiden juga terbuka dengan kajian mandiri dari para pakar"Intinya, pemerintah ingin agar proses menuju perencanaan perpindahan ibu kota dilakukan secara partisipatif," ujarnya.
Velix menambahkan, saat ini pemerintah telah menerima masukan dari Tim Visi 2033 pimpinan Andrinof ChaniagoMelalui kajian itu, Andrinof dan timnya merekomendasikan agar ibu kota negara dipindahkan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Sentil Teknis Open House SBY
Redaktur : Tim Redaksi