jpnn.com, LOMBOK BARAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), makin agresif membangun industri pariwisata.
Saat ini, Pemkab Lombok Barat sedang serius mengembangkan 14 desa wisata bercirikan pengembangan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism development (STD).
BACA JUGA: Perputaran Uang di Desa Wisata Menggiurkan
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi, desa-desa wisata itu menyimpan potensi yang beragam.
Misalnya, Desa Wisata Senggigi yang memiliki karakter wisata pantai. Sementara itu, Desa Banyumulek terkenal dengan kerajinan gerabah.
BACA JUGA: Genjot PAD, Samarinda Andalkan Sektor Pariwisata
Ada pula Desa Narmada yang memiliki objek sejarah berupa permandian yang dipercaya bisa membuat seseorang awet muda.
Dia menambahkan, destinasi wisata tidak melulu pemandangan alam. Tangan-tangan kreatif penduduk lokal juga bisa menciptakan destinasi yang menarik minat wisatawan.
BACA JUGA: Kunjungan Turis Thailand ke Jatim Naik 434 Persen
“Ada tiga aspek utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Yakni, mendorong kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan, peningkatan kapasitas masyarakat, dan peningkatan aspek ekonomi untuk masyarakat di desa wisata,” kata Ispan, Selasa (24/10).
Dia mencontohkan kreativitas warga Desa Wisata Sesaot, Kecamatan Narmada.
Setelah Sesaot ditetapkan sebagai desa wisata pada 2015 lalu, warga lokal mengambil langkah kreatif menjadikan daerahnya destinasi yang nyaman bagi wisatawan. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas PGRI Semarang Dukung Pengembangan Desa Wisata
Redaktur & Reporter : Ragil