Pemkab Raja Ampat Gandeng Telkomsel untuk Go Digital

Senin, 24 Oktober 2016 – 09:01 WIB
Ilustrasi: techrasa.com

jpnn.com - RAJA AMPAT – Kabupaten Raja Ampat di Papua Barat tak mau ketinggalan oleh daerah lain dalam pengembangan pariwisatanya. Pemerintah di kabupaten pemilik taman laut paling indah di dunia itu pun menerapkan konsep Go Digital be The Best! yang dicanangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Guna memberi kemudahan akses telekomunikasi baik data maupun suara, Pemda Raja Ampat menggandeng Telkomsel untuk membangun infrastruktur di Pulau Pianemo. Dengan begitu, akses internet dan sinyal komunikasi di sana bisa maksimal. Tujuannya adalah, memanjakan wisatawan dengan koneksi yang kuat, sinyal yang bagus.

BACA JUGA: KPK Gelar OTT, Pejabat Pemda dan DPRD Ganti Nomor HP

”Di Kota Raja Ampat memang sudah ada Telkomsel, namun di Pulau tempat berwisata belum ada. Nah, kami sudah berkoordinasi dengan Telkomsel, sesuai arahan Pak Menteri saat berkunjung ke pulau kami, yang tersohor yakni Pianemo Raja Ampat, maka kami dan Telkomsel akan memasang 18 titik baru Telkomsel di pulau-pulau yang ada di Raja Ampat, bulan depan. Ini semakin memudahkan wisatawan dalam berkomunikasi dan mengeksplor keindahan kami,” ujar Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati.

Bupati yang biasa disapa dengan nama panggilan Faris itu menambahkan, langkahnya menggandeng Telkomsel merupakan upaya untuk terus mendukung program Kementerian Pariwisata yang meminta kepada seluruh potensi kepariwisataan di daerah bisa memanfaatkan Go Digital sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berpromosi. Menurutnya, Raja Ampat mendunia karena sosial media.

BACA JUGA: Dor..Dor! Anggota TNI Terluka dalam Kontak Senjata dengan KKB

“Keindahan Pianemo terpublish itu karena wisatawan menyebar di Instagram, di Facebook, di Youtube, di Twitter di semua sosial media yang akhirnya dilihat oleh masyarakat luas. Dengan penambahan jaringan, maka peluang itu semakin terbuka di sosial media. Kita akan menjaga nama besar Raja Ampat terus di udara,” ujarnya.

Untuk mendukung Go Digital di internal pemerintah Pemda Raja Ampat, persiapannya juga tidak main-main. Di bawah komando Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Raja Ampat, seluruh pelaku usaha dan pariwisata di Raja Ampat dikumpulkan dalam acara Capacity Building untuk pengembangan potensi pariwisata di Raja Ampat bekerja sama dengan Bank BNI di Hotel Puyakamengge, Waisai Raja Ampat, Kamis (20/10) yang lalu.

BACA JUGA: Urus E-KTP tak Perlu Keterangan RT/RW, Jangan Pakai Perantara

”Kami menggenjot para pelaku usaha wisata di Raja Ampat agar melek go digital. Pemda Raja Ampat sudah memerintahkan seluruh stake holder pariwisata dan pelaku pariwisata melek tekhnologi dan mulai fokus memainkan sosial media dengan rajin mengaplod dan meng-up date semua tentang keindahan Raja Ampat,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi Lamatenggo.

Maka dari itu, masih kata Yusdi, pihaknya sudah mengemas website official yang dirawat sejak lama. Alamat website resminya adalah www.officialrajampat.com.

Selain itu, dalam waktu dekat ini terobosan akan dilakukannya bersama Bank BNI dengan membuat web khusus kerjasama dengan BNI dan Pariwisata Raja Ampat yakni dengan domain  www.rajaampatmall.com.

”Untuk aplikasi mobile kami akan siapkan di AppStore, Andorid visit Raja Ampat, jadi kita langsung berinteraksi ke gadget seluruh wisatawan yang datang dan di manapun berada,” ujarnya.

Tapi apakah itu cukup? Iya, itu sudah selangkah maju, menuju Go Digital yang harus sampai pada level sales platform.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, yang paling mudah adalah bergabung ke Indonesia Travel Xchange (ITX). Yakni sebuah digital market place yang merupakan tempat bertemunya supply and demand side ke dalam satu platform.

“Yang lengkap dari system untuk searching, booking, dan payment. Jadi industri Pariwisata yang bergerak di Raja Ampat, silakan bergabung di ITX, karena itu akan mempercepat dan mempermudah dalam semua hal,” kata Menpar Arief Yahya.

Di ITX  dibagi dalam dua kategori. Pertama supplier atau industri yang langsung menjual fasilitas services yang mereka punya seperti hotel, resort, homestay, airline dan lainnya. Menpar Arief Yahya sering menyebut 3A, yakni airlines, accomodations dan attractions.

Kedua adalah distributor atau pembuat paket. Biasanya diperankan oleh travel agents ataupun travel operators.

Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Raseno Arya memang menginstruksi kepada seluruh daerah untuk terus menjalankan program Go Digital yang dicanangkan oleh Kemenpar. Karena tidak ada pilihan lain agar Pariwisata Indonesia tidak tertinggal dengan negara-negara lain.

”Kita harus bersaing dengan negara-negara kompetitor, agar kita jadi pemenang salah satunya adalah menggunakan senjata Go Digital. Terima kasih atas dukungan pemerintah daerah Raja Ampat yang perduli mempersiapkan sarana, prasanara maupun sumber daya manusia untuk melancarkan strategi Go Digital kami,” ujarnya.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada 2 Ribu Truk Wara-Wiri jadi Masalah Utama di Bali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler