Pemkot Solo Kesulitan Tangani Kawasan Kumuh di Bantaran Kali

Rabu, 01 Desember 2021 – 22:39 WIB
Wilayah bantaran sungai dan bantaran rel yang ada di Kelurahan Gilingan Surakarta. Foto : Romensy Augustino/JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih kesulitan untuk melakukan penanganan pada beberpa titik kawasan kumuh di wilayahnya

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan pemkot sudah tidak memiliki lahan untuk merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai.

BACA JUGA: Segera Terbit, UMK Solo Naik Jadi Sebegini

"Kami belum bisa memastikan bagaimana penanganan kawasan kumuh khususnya yang terletak di bantaran kali," ungkap Teguh, Selasa (1/12).

Menurutnya, hingga akhir tahun ini tercatat 20 persen kawasan di Kota Solo masuk dalam kategori kawasan kumuh.

BACA JUGA: Innalillahi, Bayi 4 Bulan Terpanggang di Dalam Rumah

"Kawasan kumuh di Solo/Surakarta masih berkisar 20 persen. Artinya, ada titik-titik yang belum selesai," jelasnya.

Pemkot Solo saat ini baru melakukan penanganan kawasan kumuh yang ada di ujung wilayah Kelurahan Semanggi hingga ujung Kelurahan Sangkrah.

BACA JUGA: Berita Duka, Disma Iksan Meninggal Dunia, Kondisinya Mengenaskan, Warga Penuhi Jalan

"Bantaran anak sungai Bengawan Solo masih banyak kawasan kumuhnya. Kalau tidak segera diselesaikan mereka yang tinggal di situ akan terkena luapan air," jelas Teguh.

Adapun wilayah bantaran sungai yang dimaksud Teguh di antaranya, wilayah Kelurahan Kleco, Laweyan, Panularan, Tipes, dan Joyontakan.

"Rata-rata tanah bukan milik pribadi, termasuk di bantaran rel kereta api. Itu kawasan kumuhnya salah satu contohnya di Gilingan ke arah Stasiun Balapan," papar Teguh.

Dia menilai persentase kawasan kumuh di Kota Surakarta bisa turun 10 persen dalam lima tahun. Khusus untuk kawasan bantaran rel diperlukan komunikasi intens dengan Balai Perkeretaapian Jawa Tengah (Jateng).

"Sementara jika kami mau membebaskan lahan tersebut, Pemkot sudah tidak punya lahan untuk menampung warga. Otomatis mereka harus keluar dari Kota Surakarta," pungkas Teguh. (mcr21/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seorang Buruh Bangunan tetapi Berkantong Tebal, Hemm


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler