JAKARTA - Pemondokan atau maktab bagi jamaah haji Indonesia di kota Makkah dipastikan siap huniPemerintah menyatakan, serah terima kunci maktab oleh pemilik rumah kepada pemerintah sudah mencapai 90 persen
BACA JUGA: Anggodo Desak Bibit-Chandra Segera Disidangkan
Ditargetkan, hari ini semua rumah yang akan dijadikan pemondokan bagi jamaah haji Indonesia sudah siap ditempati.Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Cepi Supriatna mengatakan, sisa rumah yang belum diserahterimakan tersisa 20 rumah
BACA JUGA: 1 Ton Marmer Dipasang di Makam Pak Harto
"Jadi secara umum kesiapan sudah 90 persen," ujar Cepi ketika dihubungi dari Jakarta kemarin (16/10).Pihak Daker Makkah, kata Cepi, menetapkan batas waktu empat hari sebelum gelombang pertama jamaah haji Indonesia tiba di Kota Makkah, maka kunci seluruh pemondokan dan kamar sudah ditangan petugas
Pengecekan di setiap pemondokan untuk melihat sarana prasarana apakah sudah lengkap disetiap rumah
BACA JUGA: Yang Lapor Berantas Korupsi Tambah
Pengecekan dilakukan deari kamar ke kamar dan setiap hari dilakukan secara berkalaKapasitas kamar juga diperiksa, demikian juga dengan berapa jumlah tempat tidur yang tersedia, kondisi AC, kamar mandi, dan ketersediaan airUntuk melayani Jamaah Indonesia di Mekkah dibentuk 12 sektor, 11 sektor di wilayah pemondokan dan 1 sektor khusus di seputar MasjidilharamSebanyak 11 sektor yang terbagi di ring I dengan jarak 2 kilometer dari Masjidilharam dan Ring II sekitar 4 kilometer dari MasjidilharamPemondokan jamaah haji Indonesia, dibanding tahun lalu, tahun ini lebih banyak yang berada di ring I yakni 63 persen dan di ring II sebanyak 37 persen
Menurut Cepi, jika ditemui ada rumah yang tidak sesuai standar maka perjanjian dapat dibatalkan dan diantisipasi dengan menyediakan rumah penggantiPrinsip persyaratan pemondokan yakni memiliki tasrih atau surat keterangan ijin dari pemerintah setempat bahwa rumah tersebut layak dihuni oleh jamaah"Termasuk tersedianya generator dan springkle air untuk mencegah terjadnya kebakaran," ujarnya.
Sementara itu Media Center Haji melaporkan bahwa memasuki hari keempat kedatangan, jumlah jamaah calon haji (calhaj) yang masuk Madinah mencapai 20.138 orangDari jumlah itu, 3 jamaah meninggal dunia dan 14 lainnya dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI)Tiga calhaj yang meninggal yakni Sudarmin bin Adam (55) asal Banda Aceh, Mutaminah binti H Sueb embarkasi Bekasi kloter 6, dan Siswanto Usi (52) asal Medan.
Sudarmin meninggal pukul 07.15 waktu Arab Saudi, Jumat (15/10) laluIa meninggal dalam usia 53 tahun di Rumah Sakit King Fath akibat terserang stroke.Sebelumnya Sudarmin masuk RS Al Anshor namun kemudian dirujuk ke RS King Fahd karena kondisinya sudah kritisSedangkan Mutaminah wafat di RS Al Anshor akibat penyakit jantung yang dideritanyaSebelum dibawa ke rumah sakit, Mutaminah pingsan di jalan saat akan menuju Masjid Nabawi"Data yang kita peroleh ibu Mutmainah meninggal karena jantung," kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Subakin Abdul Muthalib.
Jamaah pertama yang meninggal adalah Siswanto asal embarkasi Medan kloter dua SumutDia meninggal saat dalam penerbangan dari Medan menuju JeddahSiswanto meninggal akibat gagal jantung.
Karena itu jamaah haji diimbau menjaga fisik dan memperhatikan kesehatannyaTerutama bagi calhaj yang masuk dalam kecenderungan risiko tinggi tidak boleh sampai kelelahanBalai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) hingga saat ini masih merawat 14 calhajDari jumlah itu, 3 orang menderita masalah psikologis(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akui Pemberantasan Korupsi Belum Optimal
Redaktur : Tim Redaksi