Pemondokan Hampir Beres

Menu Makanan Diupayakan yang Tahan Lama

Jumat, 01 Juli 2011 – 06:16 WIB

JAKARTA - Upaya pemenuhan pemondokan untuk jamaah haji hampir rampungPerkembangan terbaru, perwakilan panitia haji di Jeddah telah mendapatkan pemondokan untuk menampung 95,44 persen kuota jamaah haji reguler musim haji 2011 sejumlah 194 ribu

BACA JUGA: KPK Tangkap Hakim Lagi

Sebagian besar pemondokan tersebut, berada dalam radius 2.000 meter dari Masjidil Haram.
 
Perkembangan pencarian pemondokan tersebut, disampaikan oleh Staf Teknis Haji II KJRI Jeddah Subhan Cholid menuturkan
"Kami target sebelum akhir Juli depan beres," ucapnya usai menerima sertifikat ISO 9001:2008 di kantor Kementerian Agama (Kemenag) kemarin (30/6)

BACA JUGA: Diperiksa Lagi, Mantan Wako Siantar Tenang

Dia menambahkan, prosentase pemondokan yang sudah didapat tersebut, setara dengan 315 unit pemondokan.
 
Subhan menjelaskan, hampir seluruh dari pemondokan yang sudah didapatkan tersebut berada dalam radius 2.000 meter dari Masjidil Haram
Beberapa sisanya, berada dalam radius 2.400 meter dari Masjidil Haram

BACA JUGA: PAMI Desak KPK Usut DAK Minsel 2010

Sisa target pemondokan yang belum didapat, menurut Subhan, bakal diupayakan berada di dalam radius 2.000 meter.
 
Setelah proses pencarian pemondokan ini beres, tahap selanjutnya adalah pengundian maktabPengundian ini bakal berlangsung di JakartaSubhan optimis, tim di Jeddah berhasil mendapatkan seluruh pemondokan tanpa mengganggu jadwal lotre maktab.
 
Selama proses pencarian pemondokan, Subhan menjelaskan timnya mendapatkan beberapa kendalaDiantara yang paling mencolok adalah negosiasi hargaDia menjelaskan, rata-rata satu unit pemondokan dipatok 6.000 realDengan keuletan menego, akhirnya harga pemondokan yang berhasil disewa Indonesia dipatok rata-rata 3.600 real.
 
Meskipun berhasil mendapatkan pemondokan dengan harga miring, Subhan menjelaskan pemondokan tersebut tidak menyimpang dari syarat-syarat yang sudah ditentukanDi antaranya, bagi pemondokan yang lebih dari tiga lantai, harus memiliki lift dan tangga daruratSyarat lainnya adalah, pemondokan tersebut dilengkapi kipas angina dan AC"Untuk kapasitas tiap kamar, berbeda-bedaIntinya sama dengan yang sudah diterapkan dulu," ucap dia.
 
Subhan menuturkan, dirinya sempat mendengar masukan dari dalam negeri untuk menekan harga pemondokan bisa dilakukan dengan cara menyewa dalam jangka panjangMisalnya untuk sepuluh tahun sekaligusDia menjelaskan, cara tersebut memang bisa dilakukan"Tapi tidak bisa menjamin harganya jadi murah," tandasnya.
 
Sebab, pemilik pemondokan tidak mau menetapkan tarif sama setiap tahunnyaMenurut Subhan, rata-rata pemilik pemondokan menginginkan kenaikan sebesar 10 persen setiap tahunnya"Saat ini masih menyewa untuk satu musim haji dulu," tandasnya.
 
Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Cepi Supriatna menjelaskan, pihaknya tetap berharap pemerintah Arab Saudi memberlakukan aturan sewa pemondokan"Minimal ada aturan batas terendah hingga tertinggi," ucap dia usai prosesi pemberian ISO 9001:2008
 
Tapi, sampai saat ini masukan tersebut belum mendapatkan respon dari pemerintah Arab SaudiPara pemilik pemondokan, masih sesuka hati mereka menentukan tarif sewa pemondokan.
 
Persoalan lainnya yang sedang dikebut panitia haji adalah pengurusan paspor jamaahCepi menjelasan, hingga saat ini masih belum ada penyetoran paspor dari kantor wilayah di tingkat provinsi maupun kantor Kemenag di kota atau kabupatenCepi menjelaskan, paspor diperkirakan baru mulai masuk ke Kemenag awal JuliSelanjutnya, paspor tersebut diverifikasi sebelum dimasukkan dalam fase pengurusan visa.
 
Contoh perkembangan pengurusan paspor diantaranya dipaparkan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Surabaya Suwito"Pengurusan paspor sedang berjalan terus," tandasnya di kantor Kemenag kemarinSuwito mengatakan, kuota di Kota Surabaya adalah 3.384 dan menjadi kuota terbesar se Jawa Timur.
 
Dari jumlah tersebut, Suwito mencatat sudah ada 165 paspor jamaah haji yang beresSelanjutnya, sejumlah 706 berkas pengurusan paspor sudah masuk di Kantor Imigrasi WaruDengan target satu hari 250 paspor, Suwito optimis paspor untuk jamaah Kota Surabaya beres sebelum deadline dari Kemenag
 
Dia juga mengatakan, di Kota Surabaya muncul para jamaah menyepelekan pengurusan paspor yang dikoordinir Kantor Kemenang Kota Surabaya"Ada jamaah yang rela keluar uang Rp 500 ribu dan memilih mengurus sendiriSilahkan saja," pungkas Suwito.
 
Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) dalam kesempatan yang sama menuturkan tentang persoalan makan atau cateringDia menjelaskan, persoalan makanan yang basi itu sulit ditanggulangiPasalnya, pihak penyedia catering perlu waktu lama mulai dari memasak hingga pengepakan"Tidak bisa kan masakan panas langsung dibungkusTapi bukan berarti kasus makanan basi itu boleh," tandas SDA.
 
Dalam pelaksanaan haji musim ini, dia menjelaskan akan mengatur lagi pola makananDiantaranya adalah, menyusun menu-menu makanan yang tahan lamaSayangnya, dia masih enggan membeber menu-menu yang bakal dihidangkan untuk para jamaah nanti.
 
Selanjutnya, SDA juga menjelaskan tentang peluang memberangkatkan seluruh jamaah haji usia 65 tahun ke atasSayangnya, menurut SDA rencana tersebut masih mendapatkan beberapa rintangan

Di antaranya adalah, para jamaah usia tersebut, rata-rata ditemani oleh lebih dari satu orang pendamping"Jika komposisinya 1:1 (satu jamaah usia lebih dari 65 tahun dan satu pendamping) masih bisa kami upayakan," ucap SDA(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Andi Nurpati Merasa Sudah Blak-blakan di Depan Panja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler