jpnn.com, JAKARTA - Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan RW kumuh di Jakarta berkurang 7,23 persen.
Menurut Afan Adriansyah, berkurangnya RW kumuh tersebut dalam rentang 2018 hingga 2023.
BACA JUGA: Anies Berharap RW Kumuh di Jakarta Tersisa 2,2 Persen pada 2026
"Sebanyak 16,45 persen menjadi 9,22 persen, dari target 200 RW kami bisa merealisasikan 220,” ucap Affan, dikutip Senin (29/4).
Berkurangnya jumlah RW kumuh tersebut dilakukan melalui Collaborative Implementation Program (CIP).
BACA JUGA: RW Kumuh Diguyur Rp 15,5 Miliar
CIP sendiri adalah program peningkatan kualitas permukiman berbasis masyarakat melalui penanganan bersama oleh multi-pihak.
Walau begitu, berkurangnya RW kumuh ini baru berasal dari data Pemprov DKI Jakarta. Nantinya, Badan Pusat Statistik yang akan menentukan data valid mengenai RW kumuh.
BACA JUGA: Sambil Jaga Kamtibmas, Polisi RW Polres Inhu Juga Lestarikan Budaya Masyarakat, Lihat
“Baseline awalnya adalah dari evaluasi RW kumuh, berarti nantinya yang akan menjawab apakah ini sukses atau enggak adalah evaluasi BPS untuk RW kumuh,” jelasnya.
Affan menambahkan bahwa BPS mendata RW kumuh di Jakarta terakhir pada 2017 lalu. Untuk itu, Pemprov DKI berharap bisa didata kembali pada tahun ini.
“Setelah ini akan dianggarkan oleh BPS pada tahun yang akan datang itu baru kita tahu realnya seperti apa,” tambah Affan. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi