jpnn.com - JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengomentari kerugian yang dialami Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akibat kerusakan berbagai fasilitas pada demonstrasi besar-besaran yang digelar Jumat pekan lalu (4/11). Pemprov DKI memang menanggung rugi hingga Rp 400 juta akibat aksi menuntut Ahok diadili karena diduga menista agama itu.
Namun, Ahok yang juga gubernur DKI nonaktif tak akan mempersoalkan kerugian akibat kerusakan fasilitas saat demo yang dikenal dengan sebutan 4/11 itu. Namun, Ahok menegaskan bahwa hal itu ke depan tak bisa dibiarkan.
BACA JUGA: Rela Jadi LC demi Selamatkan Keluarga
"Ke depan saya kira ini sensitif kan. Ngalah saja lah. Ke depan kita akan mulai tuntut," ujarnya di Kelurahan Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Belajar dari demo yang berakhir ricuh itu, Ahok mengaku salah. Pasalnya, Pemprov DKI sebelumnya tidak menyediakan lokasi demo yang pas untuk para pengunjuk rasa.
BACA JUGA: 4 Kalimat Ahok Usai Diperiksa soal Penistaan Agama
Seharusnya kata dia, peraturan gubernur (pergub) segera diterbitkan menyangkut tempat berdemo. "Tempat demo kita kan masih kurang," ungkapnya.
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengungkapkan adanya kerugian hingga Rp 400 juta yang harus ditanggung pemerintah provinsi di ibu kota negara. Kerugian itu akibat banyak fasilitas umum yang dibangun Pemprov DKI rusak.
BACA JUGA: Pemandu Lagu Seksi Menjamur di Puncak, Jumlahnya Lampaui PSK
"Mungkin enggak sampai Rp 500 juta. Total yang sekitar Rp 300 juta-400 jutalah," kata Sumarsono.(uya/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Untuk yang Satu Ini, Anies Berani Janjikan Peningkatan 200 Persen
Redaktur : Tim Redaksi