jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diharapkan melakukan pengkaderan ideologi untuk memantapkan ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Demikian dikatakan Ketua Umum Pemuda Pancasila, Japto Soelistyo Soerjosoemarno, saat menerima kunjungan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, di kantor Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
“Tidak perlu dibentuk satu badan seperti BP7. Tapi cukup mungkin dari Menhan untuk membuat kurikulum dan silabusnya aja untuk diterapkan, dan ini harus menjadi landasan pokok di dalam azaz-azaz pengkaderan setiap organisasi. Agar jangan azaz sifat satu organisasi ini Pancasila, tetapi realitanya tidak,” tegas Japto.
BACA JUGA: Pancasila: Ideologi Jalan Tengah
Ia optimis, jika pengkaderan di dalam setiap ormas dimulai dengan kurikulum dan silabus dengan pengawasan dan penatar dari pemerintah, sekitar 5-10 tahun ke depan bangsa Indonesia sudah kembali kepada Pancasila.
“Adalah tugas pemerintah untuk mengadakan pengkaderan ideologi. Mungkin itu akan menyatukan kita kedepan. Dan yang sangat kami dambakan sebagai Pemuda Pancasila adalah kembalinya kita ke Undang-undang Dasar 1945,” katanya.
BACA JUGA: Banser Serbu Balai Kota DKI Gara-Gara Felix Siauw, Apa Kata Anies Baswedan?
Dalam kesempatan sama, Menhan Ryamizard Ryacudu, menyatakan pihaknya telah bertemu dengan rektor seluruh Indonesia, agar memasukan program bela negara ke kurikulum.
“Karena saya prihatin bahwa sudah mulai orang-orang memasukan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, padahal Pancasila itu adalah pemersatu bangsa. Kalau pemersatu itu rusak, maka bangsa ini akan rusak, itu pasti” ungkapnya.
BACA JUGA: Dicari Banser, Felix Siauw Sebut Wajahnya Imut-Imut, tetapi Kok Masih Dikira Radikal
Menhan memperkirakan, jika ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tidak segera diantisipasi, maka pada 10 tahun ke depan posisi-posisi strategis di Indonesia bisa diisi oleh orang-orang yang berideologi selain Pancasila. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Cipayung Garda Terdepan Menjaga Negara Pancasila
Redaktur & Reporter : Adil