jpnn.com - SUBANG - Penemuan “Pupuk Suherlan”, yang bisa membuat padi sekali tanam bisa panen lebih dari satu kali oleh salah seorang pemuda asal Cibogo, Subang, membuat kagum Deputi Relevansi dan Produktivitas Iptek Kementerian Ristek RI, Dr Agus Puji Prasetyono.
“Ini baru pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Dengan menggunakan Pupuk Suherlan ini, padi yang sudah dipanen, batangnya ditebas kemudian bisa tumbuh lagi dan kembali menghasilkan padi,” ujar Agus saat melakukan panen raya di Kampung Kalapa Dua Desa Sumur Barang Kecamatan Cibogo, Selasa (25/3).
BACA JUGA: Bayi 9 Bulan Tewas Kesetrum
Dengan menggunakan pupuk ini, menurut Agus, mampu menggenjot produktivitas padi dengan modal minim serta akan berdampak baik bagi pertanian di Kabupaten Subang sebagai salah satu lubung padi nasional.
“Dengan makin sempitnya pemanfaatan teknologi, ini akan meningkatkan produtivitas hasil panen dengan luas 3,5 juta hektare areal pesawahan dengan sekali tanam dua kali panen akan dihasilkan 4,5 juta ton,” ungkapnya.
BACA JUGA: 20 Ribu Pelajar Ikrar tak Nikah di Usia Dini
Suherlan menjelaskan , keunggulan pupuk ciptaannya yaitu ketika padi ditanam dan disemprot dengan menggunakan pupuk ini akan tumbuh kembali. Pupuk ciptaanya merupakan pupuk ramah lingkungan, karena 85 persen bahannya organik.
“Bahannya 85 persen organik, sisanya kimia. Jadi bisa menghemat pupuk kimia. Kedua akan mengurangi subsidi pupuk. Kalau ini digunakan oleh seluruh petani, maka akan menghemat sebesar 13,8 triliun. Ketiga akan mengurangi pencemaran tanah,” terangnya.
BACA JUGA: Nenek 105 Tahun Tewas Terpanggang
Ditambahkan Suherlan, dengan menggunakan pupuk tersebut, petani akan menghemat biaya tanam. Tetapi tidak akan mengurangi kualitas padi. Bahkan produksi padi akan bertambah dua kali lipat.
"Dengan menggunakan pupuk ini, biaya menjadi lebih hemat, dari satu batang akan panen dua kali serta tahan terhadap hama. Dari hasil panen dari satu gereng padi menghasilkan 0,26 kilo. Jadi untuk satu hektarenya berkisar 8 ton," tutupnya. (ded/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengelola Wisma di Dolly dan Jarak Protes Kenaikan Iuran
Redaktur : Tim Redaksi